Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F Sompie membantah adanya kabar yang menyebut ribuan pekerja China menyerbu Indonesia. Pihaknya mencatat 27, 204 tenaga kerja China masuk ke Indonesia sepanjang 2016.
Menurut Ronny, sepanjang 2016 pihaknya merekam 8,9 juta warga negara asing masuk ke Indonesia. "Hampir 9 juta," kata Ronny dalam diskusi bertajuk 'Di Balik Serbuan Warga Asing, di Jakarta, Sabtu (24/12/2016).
Dari jumlah tersebut, rupanya jumlah mereka yang keluar lebih banyak dari jumlah mereka yang masuk. Mereka yang keluar dari wilayah Indonesia sepanjang 2016 sebanyak 9.798.000 orang.
Advertisement
"Dari data tersebut, masih harus kita rinci lagi, apakah masih ada orang asing yang belum keluar atau overstay," Ronny membeberkan.
Imigrasi kemudian merinci lagi jumlah warga China yang masuk. Sampai Desember 2016, Imigrasi menerima permohonan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) dari warga China sebanyak 31.030 orang.
"Tapi dari jumlah itu, cuma 27.254 orang yang tercatat bekerja," ujar Ronnie.
Lalu bagaimana dengan orang-orang China yang masuk lewat jalur ilegal?
Ditjen Imigrasi menemukan 1.837 orang China masuk dari jalur 'gelap' dan sudah dideportasi.
"Tidak saja ilegal, tapi dia overstay jadi turis dan pelanggaran lain seperti buat dokumen palsu. Yang kami proses saat ini untuk pengadilan 126 orang. Jadi totalnya 1.963 orang," ucap Ronnie.
"Apakah dengan data ini terjadi penyerbuan pekerja asing?" Ronny menanyakan.
Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf mengatakan, hadirnya para pekerja asing, khususnya China di Indonesia, karena adanya proyek investasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan China.
"Dalam proyek tersebut termasuk paket teknologi dan pekerjanya," kata mantan Wakil Gubernur Jabar ini.