Liputan6.com, Jakarta - Aksi menghebohkan dilakukan seorang wanita di Pontianak, Kalimantan Barat. Dia mengendarai sepeda motor dalam keadaan bugil saat melewati ruas Jalan Soekarno Hatta menuju Bandara Supadio.
Peristiwa itu terjadi akibat wanita berinisial R itu diduga mengonsumsi narkoba jenis baru. Saat ini, polisi mengejar asal narkoba tersebut.
Menurut ahli kimia farmasi BNN, Kombes Pol Mufti Djusnir, kelakuan wanita yang nekat bugil di tempat umum itu sebagai dampak dari narkoba zat baru yang sudah beredar. "Sabu juga masuk dalam zat baru atau NPS (New Psychoactive Substances)," ujar Mufthi dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Advertisement
Dia menjelaskan, narkoba jenis baru tersebut di antaranya adalah derivate Amphetamine. Contohnya, sabu atau Methamphetamine (MA), ekstasi atau Methylene Dioxy Methamphetamine (MDMA). Selain itu, derivate Catinone, contohnya Methylone (MDMC), Mephedrone (4-MMC).
"Juga derivate Cannabinoid Synthetic /ganja sintetis, contohnya tembakau gorila (AB- CHMINACA); AB-FUBINACA; AB-PINACA," dia menerangkan.
Mufhti menegaskan, jenis narkoba yang masuk dalam zat baru ini dampaknya dapat merusak moral, karena efeknya bisa berpengaruh terhadap neurotransmitter. Di antaranya dopamin, serotonin, dan noradreanalin.
"Ketiganya diciptakan sebenarnya untuk tujuan baik. Dopamin menimbulkan rasa senang, gembira secara psikis," ujar dia.
Namun hal itu akan berbahaya jika dilakukan dengan cara kimiawi. Dengan begitu, kebahagiaan akan diungkapkan secara berlebihan.
"Dipicu supaya keluar kegembiraan itu berlebihan, dia kemudian terkombinasi dengan serotonin. Dia akan berkhayal dan juga noraderanlin akan merasa lebih enak," jelas Mufthi.
"Sang pemakai sudah terkombinasi tiga itu, transmitter terkena. Itu biasanya pemula coba pakai," imbuh dia.
Akibat dari dopamin yang sudah dirangsang secara berlebihan, menurut dia, tindak tanduknya akan tidak terkontrol. Efeknya dapat mempengaruhi libido, menimbulkan paranoid, dan adanya bisikan dalam diri untuk melakukan sesuatu.
"Efek berlebih dopamin, tak punya malu. Itu yang membedakan manusia dan hewan," ujar dia.
Karena itu, masyarakat diminta harus mewaspadai narkoba tersebut, karena dampaknya sangat buruk terhadap moral anak bangsa.
"Ada yang berkepentingan menghabisi generasi Indonesia dengan cara itu. Karena sudah lemah, daya ingatnya terganggu, timbul paranoid. Itu akan mudah (dihancurkan)," ujar Mufhti.
Menurut pengamatan dia, saat ini Indonesia sudah dibanjiri dengan zat-zat psikoaktif yang masuk dalam zat baru narkoba tersebut.