Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto mengkategorikan dua ancaman besar bagi negara, yakni ancaman karena ulah manusia dan ancaman karena alam.
Menurut Wiranto, saat ini masih banyak orang yang berpikir ancaman negara masih bersifat militer lewat invasi.
"Paradigma ancaman sudah berubah, sebab negara menyerang negara lain risikonya berat karena akan mendapat protes keras dan biayanya mahal," ujar Wiranto di Yogyakarta, Kamis 23 Februari 2017.
Menurut dia, saat ini ancaman sudah merambah ke berbagai spektrum kehidupan. Dia mencontohkan, ancaman buatan manusia saat ini meliputi, ancaman ekonomi, kesehatan, moneter, narkoba, terorisme, radikalisme, dan ancaman baru lewat sosial media berupa hoax. Sementara, ancaman dari alam adalah bencana alam yang tidak bisa dibuat oleh manusia, seperti gempa bumi dan gunung meletus.
Advertisement
Meskipun demikian, ia juga menuturkan tidak semua bencana di alam terjadi dengan sendirinya. "Kebakaran hutan misalnya itu merupakan perbuatan manusia," ucap Wiranto.
Ia mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai turunan dari visi pemerintah harus dijabarkan, salah satunya melindungi bangsa dari ancaman alam.
BNPB, kata Wiranto, tidak bisa bergerak sendiri secara nasional sehingga diperlukan bantuan dan keterlibatan lembaga terkait.
"Yang paling penting kerja sama antara kementerian lembaga disatukan, bisa mencegah supaya bencana tidak terjadi, meminimalkan terjadinya bencana," ujar Wiranto.