Djarot akan Bangun Nu Mart Dan Renovasi Kantor PWNU

Djarot mengusulkan agar dibangun minimarket NU. Ia berpendapat, jika dibangun, minimarket tersebut akan laku keras.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Apr 2017, 17:38 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2017, 17:38 WIB
Djarot mengusulkan agar dibangun minimarket NU. Ia berpendapat, jika dibangun, minimarket tersebut akan laku keras.
Djarot mengusulkan agar dibangun minimarket NU. Ia berpendapat, jika dibangun, minimarket tersebut akan laku keras.

Liputan6.com, Jakarta Cawagub DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Syaiful Hidayat menghadiri pengajian bulanan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta. Pada kesempatan tersebut, Djarot memberikan sambutan yang salah satu isinya soal kegiatan di bidang ekonomi. Djarot mengusulkan agar dibangun minimarket NU. Ia berpendapat, jika dibangun, minimarket tersebut akan laku keras.

“Tadi dikatakan bahwa ada 69 persen masyarakat NU yang berada di Jakarta, jadi bagaimana kalau kita buat NU Mart? Masak yang 69 persen itu tidak mau belanja kami punya toko? Selain itu, kami bisa bangun klinik, ya beragam macam hal bisa kita lakukan,” ujar Djarot di kantor PWNU, Jalan Utan Kayu Raya, Jakarta Timur.

Mantan walikota Blitar tersebut mengatakan, telah berbicara dengan Sekertaris Daerah DKI Jakarta yang juga menjabat sebagai Ketua PWNU DKI Jakarta Saefullah agar tidak sungkan dalam menjalin hubungan kerja sama antara PWNU dengan Pemprov DKI Jakarta.

Salah satu bentuk kerja sama yang akan dilakukan dengan PWNU antara lain adalah, ia mendukung penuh terkait rencana renovasi kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta. “Ini kantornya mau dibangun jadi 4 lantai, tentu saya mendukung penuh. Kalau masalah anggaran enggak masalah, saya sudah sampaikan sama pengurus enggak usah sungkan minta anggaran kalau tujuannya baik dan jelas pasti kita dukung,” ujar Djarot.

Tidak lupa, masih dalam kesempatan yang sama, Djarot berbicara soal caranya menyatukan berbagai kelompok masyarakat yang ada di Jakarta. Dia punya program yang disebutnya sekolah agama-agama bina damai.

“Untuk sama-sama saling mengenal berbagai agama, baik Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan sebagainya. Kami pernah adakan di pondok pesantren, gereja, vihara karena ini karunia yang diberikan Allah bahwa Indonesia ini tercipta plural,” ucap Djarot.

Dalam acara tersebut, Djarot hadir didampingi oleh Ketua Umum PPP Djan Faridz. Djan kemudian berbicara soal perbedaan. Dia pun menyinggung soal konflik yang terjadi di Suriah yang menurutnya terjadi karena masalah perbedaan.

“Kalau ada perbedaan, bukan membuat kami bermusuhan, kami tidak memusuhi siapa pun. Jangan sampai seperti warga Suriah yang diusir ddari negaranya sendiri karena perbedaan,” katanya.

 

    POPULER

    Berita Terkini Selengkapnya