Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berencana menggandeng swasta dalam pembangunan bandara di Pulau Panjang, Kepulauan Seribu.
Sebab, kata Djarot, jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) proyek bandara di Kepulauan Seribu sulit terselesaikan.
"Itu perlu difungsikan kembali sehingga kalau pakai APBD rawan, berat. Makanya kita akan undang swasta saja," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis 4 Mei 2017.
Advertisement
Mantan Wali Kota Blitar tersebut menjelaskan selain mempermudah akses wisata, keberadaan bandara dapat dimanfaatkan saat darurat.
"Kita akan undang pihak siapa yang akan bikin cottage. Kayaknya kita ingin bikin seperti Maldives, jadi bisa bangun di situ. Selain itu saat darurat seperti mau ke rumah sakit untuk berobat bisa difungsikan juga, ada bencana juga bisa sehingga multifungsi," papar dia.
Rencana ini, kata Djarot, dilakukan untuk mengoptimalkan aset yang sejak lama mangkrak. Mengaktifkan kembali bandara di Kepulauan Seribu merupakan salah satu solusinya.
"Tapi tetap atas haknya milik pemerintah. Ini juga tergantung dari beauty contrast yang terbuka, jadi tidak boleh ada monopoli dan harus dikaji betul dan transparan, ini bandara sudah ada cuma ada penyimpangan," Djarot menandaskan.
Kepala Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan pembangunan bandara di Kepulauan Seribu dapat mengantarkan wisatawan untuk berpergian ke beberapa lokasi wisata di kepulauan utara Jakarta itu.