Djarot: Nama Simpang Baja Semanggi Bukan Usulan Ahok

Djarot mengaku akan kembali membahas mengenai penamaan Simpang Susun Semanggi dalam rapat di Balai Kota DKI besok senin.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 16 Jul 2017, 09:18 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2017, 09:18 WIB
Simpang Susun Semanggi-Jakarta-Angga Yuniar-20170426
Pemandangan jalan layang Simpang Susun Semanggi (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan penamaan jalan layang Simpang Susun Semanggi belum final.

Pemberian nama proyek yang rencananya akan diresmikan 17 Agustus 2017 oleh Presiden Jokowi itu masih akan dirapatkan lagi, sebab kini ada dua opsi nama yakni Simpang Susun Semanggi dan Simpang Baja Semanggi.

"Besok kami rapim (rapat pimpinan) Senin. Saya sampaikan Pak Ahok minta namanya Simpang susun Semanggi. Simpang Baja Semnaggi itu usulan banyak orang juga," ujar Djarot di Kawasan Kota Tua, Minggu (16/7/2017).

Menurut Djarot, nama jalan layang hasil sumbangan pengembang atas konpensasi KLB( Koefisien Lantai Bangunan) itu mengerucut hanya kedua nama tersebut dan tidak ada usul nama lainnya.

"Simpang Baja Semanggi atau Simpang Susun semanggi, antara 2 itu saja," kata dia.

Hanya saja, Djarot menyebut nama Semanggi harus ada di jalan layang tersebut. "Kata nama Semanggi harus ada. Karena itu landasan yang ditorehkan, legacy yang diberikan oleh Bung Karno," kata dia.

Djarot menargetkan jalan layang Semanggi dapat mengurai kemacetan di kawasan yang dikenal sangat macet itu.

"Itu biasa teknologinya Simpang Susun Semanggi itu, bisa mengurai kemacetan dengan catatan kalau pekerjaan MRT Benhil dan Blok M selesai," Djarot menandaskan.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya