Intip Garasi Komjen Buwas, Apa Tunggangannya?

Sosok yang menginspirasi Buwas untuk menyukai mobil 4x4 dan senapan berburu tak lain adalah sang ayah.

oleh Andrie Harianto diperbarui 28 Agu 2017, 10:06 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2017, 10:06 WIB
Buwas
Sosok yang menginspirasinya untuk menyukai mobil 4x4 dan senapan berburu tak lain adalah sang ayah. (Liputan6.com/Andry)

Liputan6.com, Jakarta - "Mimpi saya bisa punya Toyota (Land Cruiser/hardtop) dan bisa pegang senapan berburu," kata Komjen Budi Waseso.

Buwas, sapaan Budi Waseso, memulai kisah kecintaannya terhadap dunia otomotif 4x4 WD. Dua mobil gahar pabrikan Toyota terparkir di kediaman dinas TNI AD, Bulak Rantai, Kramatjati, Jakarta Timur.

Sosok yang menginspirasinya untuk menyukai mobil 4x4 dan senapan berburu tak lain adalah sang ayah. (Liputan6.com/Andry)

"Ini baru beres beberapa minggu lalu, dua tahun bangun (rebuilt) ini. Mulai dari nol," kata Buwas di depan Hardtop abu keluaran 80-an.

Menurut dia, perlu kesabaran untuk bisa merestorasi mobil tersebut. Terlebih lagi, konsep yang dibangunnya adalah orisinalitas, meski ada polesan kekinian yang diterapkan, misalnya sabuk pengamanan pengemudi dan penumpang.

Sosok yang menginspirasinya untuk menyukai mobil 4x4 dan senapan berburu tak lain adalah sang ayah, purnawirawan TNI AD dengan pangkat terakhir disandang kolonel.

"Kalau kamu pintar, kamu kerja, kamu bisa punya duit. Maka kamu belajar yang baik, besok kamu punya uang kamu beli (hardtop)," ujar Buwas mengisahkan pesan ayahnya kala itu.

Mantapkan Niat

Buwas
Sosok yang menginspirasinya untuk menyukai mobil 4x4 dan senapan berburu tak lain adalah sang ayah. (Liputan6.com/Andry)

Dari situlah Buwas memantapkan niatnya untuk bisa memiliki Toyota Land Cruiser dan senapan berburu.

Ketika Liputan6.com memasuki garasi di rumah yang ditempatinya, Sabtu 26 Agustus 2017, tidak ada kendaraan keluaran teranyar yang terparkir. Di atas pintu masuk garasi terlihat dua kepala rusa terpajang di dinding. Ada pula lemari perkakas tidak jauh dari Vespa hijau yang terparkir.

Buwas berkisah mengenai Vespa dan kehidupannya. Tukang ojek. Kala itu pangkatnya adalah perwira pertama, kapten. Gajinya yang pas-pasan sebagai pengajar di lembaga pendidikan Polri, membuat dia harus mencari penghasilan tambahan sebagai tukang ojek.

"Mangkalnya di Pasar Kramatjati," ujar dia.

Selain ojek, dia juga pernah nyambi sebagai sopir taksi biru. Karena penerimaan sopir cukup ketat, dia terpaksa berbohong sebagai seorang polisi yang tengah menyamar.

"Kalau ojek, orang-orang enggak tahu kalau saya polisi," kata jenderal bintang tiga ini.

Sosok yang menginspirasinya untuk menyukai mobil 4x4 dan senapan berburu tak lain adalah sang ayah. (Liputan6.com/Andry)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya