Agung Laksono Ingin Ada Wajah Baru di Kepengurusan Partai Golkar

Agung mengatakan, munaslub juga memiliki kewenangan untuk merombak kepengurusan baru berdasarkan Anggaran Dasar (AD) Partai Golkar.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 16 Des 2017, 04:10 WIB
Diterbitkan 16 Des 2017, 04:10 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto Buka Mukernas Kosgoro 1957
Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto (kiri), Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, BJ Habibie (tengah) bersama Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono saat pembukaan Mukernas Kosgoro 1957 di Jakarta, Selasa (12/12). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono berharap ada wajah baru di kepengurusan partai berlambang pohon beringin itu setelah musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Dia menginginkan ada kombinasi wajah baru dan lama di kepengurusan Partai Golkar.

"Iya, itu biar nanti kombinasi. Bisa wajah baru dan lama, 60 wajah baru, 40 lama. Kalau baru semua bisa bingung apa yang harus dilakukan," ujar Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Munaslub, kata Agung, tidak hanya berfungsi untuk mengganti Ketua umum. Munaslub juga memiliki kewenangan untuk merombak kepengurusan baru berdasarkan pada Pasal 32 Anggaran Dasar (AD) Partai Golkar.

"Maksudnya, sesuai kewenangan yang ada, AD Pasal 32 mengatakan bahwa munaslub untuk menetapkan dan memilih ketum, dan menetapkan DPP Partai Golkar. Berarti memang akan ada perubahan-perubahan di kepengurusan," ucap dia.

Agung juga menyambut baik rencana Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil pleno, Airlangga Hartarto, yang akan mengakomodir semua pihak.

 

Tanpa Politik Uang

Dewan Pakar Partai Golkar Gelar Rapat Bareng Setya Novanto
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono jelang Rapat Pleno XI Dewan Pakar bersama Ketua Umum, Setya Novanto di Jakarta, Jumat (21/7). Rapat membahas perkembangan strategis aktual Partai Golkar untuk konsolidasi. (Liputan6.com/HelmiFithriansyah)... Selengkapnya

Namun dia mengingatkan agar Airlangga memilih pengurus berdasarkan prinsip prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela (PDLT), bukan atas dasar suka atau tidak.

Meski begitu, Agung tidak akan mengintervensi badan formatur dalam menyusun kepengurusan DPP Partai Golkar. Sebagai senior, dia hanya mengingatkan agar tim formatur menyusun kepengurusan tanpa politik uang.

"Ya kita serahkan ke formatur. Tapi yang berprestasi lah. Yang baik, punya kemampuan kompetensi, jangan lagi main-main duit lah," tandas Agung.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya