Sosok Inspiratif, Nenek Radi Berjuang Hidup dengan Memecah Batu

Radi Daeng Lopo atau Nenek Radi jalani kehidupan selama 40 tahun terakhir sebagai kuli pemecah batu di Jeneponto, Sulawesi Selatan.

oleh Sunariyah diperbarui 05 Jan 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2018, 13:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kerasnya batu tak sekeras tekadnya untuk bertahan hidup. Inilah kisah seorang nenek Radi yang pantang menyerah bekerja sebagai pemecah batu.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Jumat (5/1/2018), Radi Daeng Lopo atau akrab disapa Radi adalah perempuan 85 tahun. Warga Parang Labb'ua Tolo Utara, Jeneponto, Sulawesi Selatan ini selama 40 tahun menjalani hidupnya sebagai kuli pemecah batu.

Terik matahari dan panasnya aspal tak menyurutkan langkahnya mengais rezeki. Setiap hari Radi mengayunkan palu seberat 1 kilogram untuk memecah batu.

Kerikil yang telah hancur di tangan Radi dikumpulkan hingga membentuk gunungan kecil di halaman rumah warga tempatnya bekerja. Satu kubik batu dijual Radi seharga Rp 200 ribu.

Untuk menghasilkan satu kubik krikil atau setengah mobil pick-up, dia harus berjibaku dengan palunya selama satu minggu. Meski hasil dari pemecah batu kerikil tidak menentu, Radi tetap menjadikan pekerjaan memecah batu jadi nafkah utamanya.

Suami Radi meninggal lima tahun lalu. Kini dirinya tinggal sebatang kara di rumah sederhana milik anaknya. Radi bertekad menghidupi diri sendiri tanpa belas kasih orang lain.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya