Liputan6.com, Jakarta - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Petu Elvina mengatakan, 20 anak korban pedofil berkedok dukun palsu di Tangerang mengalami trauma berat.
"Dua puluh anak masih ada rasa takut, yang paling penting mereka tetap lapor, bagaimana mereka kemudian dibohongi, ditipu, ini merupakan upaya pendidikan di tingkat masyarakat terutama masalah seperti ini," ujar Petu di Tangerang, Sabtu (6/1/2018).
Menurut Petu, berdasarkan keterangan korban, usai dilecehkan mereka diminta menelan pelor gotri. Setiap anak berbeda jumlah pelor gotri yang ditelan sesuai dengan berapa kali mereka dicabuli.
Advertisement
"Mereka menelan beberapa butir peluru dan setiap anak beda, ada yang sudah dicabuli beberapa kali," kata Petu.
Ada yang 7 bahkan sampai 17 kali. Sehingga puluhan anak tersebut masih ada yang mengeluh sakit di bagian dubur dan juga pencernaannya. Parahnya lagi, lanjut Petu, para korban kini menanggung malu karena hujatan dari lingkungannya.
Korban Dihujat
"Hujatan dari lingkungan sekitar setelah mereka menjadi korban, itu yang harus kita pulihkan," ujar dia.
Petu berharap, pemerintah daerah ikut andil dalam pemulihan tersebut. Pasalnya, pengkondisian lingkungan sekitar adalah tanggungjawab pemerintah daerah.
"Mengambil posisi yang jelas untuk trauma healing, lalu bagaimana mereka adaptasi di masyarakat, karena banyak dari mereka yang di bully, bagaimana Pemda mengkondisikan agar mereka tidak di bully di kampung mereka. Yang mereka khawatirkan adalah rasa malu teman sepermainan mereka," Petu menandaskan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement