Liputan6.com, Palu - Wakil Bupati Tolitoli Rahman Hi Budding nyaris memukul sang bupati, Saleh Bantilan, saat pelantikan pejabat kabupaten itu, Rabu 31 Januari 2018 di Gedung Wanita. Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, menilai hal tersebut sebagai insiden memalukan.
Menurut dia, keduanya menampilkan perilaku yang tidak mencerminkan pemimpin yang berkarakter.
"Saya merasa malu, prihatin dan galau karena ini menyangkut perilaku serta karakter seorang pemimpin. Mestinya meraka malu terhadap dirinya sendiri, audiens yang hadir di acara tersebut dan masyarakat," kata Longki usai melantik 11 pejabat tinggi di Provinsi Sulteng, Kamis (1/2/2018).
Advertisement
Dia pun akan membentuk tim invesitigasi untuk menelusuri penyebab terjadinya tindakan memalukan Wakil Bupati Tolitoli ke bupatinya tersebut. Rencananya, tim ini dibentuk dan diturunkan pada bulan ini.
"Tujuan utama dari tim investigasi ini untuk memulihkan keduanya. Karena ini tidak ada sanksi pelanggaran hukum, yang ada hanya pelanggaran etika karena belum bisa mengendalikan emosi, amarah dan sedikit arogan dengan jabatan," ujar Longki.
Selain itu, keduanya tidak akan dikenai sanksi hukum, melainkan sanksi moral. Sebab, kejadian ini hanya menyangkut pelanggaran etika sebagai kepala daerah.
Terkait dengan sikap Bupati Tolitoli yang melaporkan wakilnya ke pihak kepolisian, Gubernur Longki menilai hal tersebut sebagai tindakan pribadi. Namun yang pasti, tegas Longki, keduanya tetap akan mendapat sanksi moral.
"Bupati melaporkan wakilnya, dimungkinkan karena merasa terganggu atas tindakan wakilnya. Sehingga Bupati membawa hal tersebut ke ranah hukum dengan ketentuan pasal yang tidak menyenangkan. Tapi untuk hubungan antara bupati dan wakil bupati, itu menjadi tanggung jawab kami, menasihati dan merujukkan agar mereka bisa kembali harmonis," kata Longki.
Komentar Mendagri
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut tindakan Rahman yang nyaris menonjok rekannya itu, memalukan.
"Memalukan, apa pun penjelasannya," ucap Tjahjo saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Dia menuturkan, seharusnya pemimpin bisa memberikan contoh yang baik, bukan hanya ke anak buah tapi masyarakat.
"Harusnya memberi contoh kepada masyrakatnya demi kehormatan sebagai pejabat daerah dan kehormatan pemerintahan daerah," jelas Tjahjo.
Dia mengungkapkan, seharusnya Wakil Bupati Tolitoli bisa menahan emosi. Ini berlaku dalam keadaan apa pun. "Berusahalah menahan emosi walau sesulit apa pun kondisinya," pungkas Tjahjo.
Â
Advertisement