Ganjil Genap Tol Cikampek Bikin Mudah atau Susah? Ini Dia 7 Faktanya

Sistem ganjil genap Tol Cikampek mulai diterapkan hari ini. Apakah kebijakan itu memudahkan masyarakat atau bahkan menyulitkan? Ini deretan faktanya.

oleh Muhammad Ali diperbarui 12 Mar 2018, 13:39 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2018, 13:39 WIB
Ganjil Genap di Pintu Tol Bekasi Mulai Diberlakukan
Petugas Dishub memberi informasi kepada pengendara mobil di depan Gerbang Tol Bekasi Barat 1, Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3). Penerapan ganjil-genap hanya berlaku pada dua pintu tol tersebut untuk arah Bekasi ke Jakarta. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Sistem ganjil genap tol Cikampek mulai diberlakukan per hari ini. Penerapan itu mulai diterapkan sejak kendaraan memasuki Pintu Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur. Aturan itu diterapkan setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB, kecuali hari libur.

Dalam praktiknya, mobil yang memiliki pelat nomor akhir genap diperkenankan masuk tol pada tanggal genap. Mereka yang akhirnya bernomor ganjil dilarang melintasi jalur tol tersebut.

Pun sebaliknya. Mobil dengan pelat nomor ganjil bisa melalui kedua pintu tol tersebut pada saat tanggal ganjil. Dan kendaraan yang pelat nomor akhirnya genap, tak diperkenankan masuk tol.

Pemerintah pun menyiapkan solusi terkait kebijakan ganjil genap Tol Cikampek. Solusinya yakni menyediakan lahan parkir dan kendaraan umum berupa bus.

"Pemerintah tidak begitu saja memberlakukan (kebijakan) ini. Kita juga menyiapkan bus bagi pengemudi yang biasa nyetir sendiri dari Bekasi," ujar Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa di Jakarta Selatan, Rabu 7 Maret 2018.

Para pemilik mobil pribadi yang terkena aturan ganjil genap Tol Cikampek dapat memarkirkan kendaraannya di mal Bekasi. Harganya relatif terjangkau.

"Parkirnya di mal itu Rp 10 ribu seharian penuh," ucap dia.

Lantas apakah kebijakan ganjil genap Tol Cikampek itu buat tambah mudah atau susah bagi masyarakat? Berikut ini fakta-fakta di lapangan:

 

Saksikan video menarik berikut ini:

1. Padat Setelah Pintu Tol

Ganjil Genap di Pintu Tol Bekasi Mulai Diberlakukan
Polisi dan petugas Dishub berjaga di depan Gerbang Tol Bekasi Barat 1, Bekasi, Jabar, Senin (12/3). Ganjil genap ini merupakan kebijakan untuk mengurai kemacetan parah di tol Cikampek-Jakarta, khususnya ruas Bekasi-Jakarta. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Kebijakan pelat nomor kendaraan ganjil genap di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek mulai berlaku hari ini, Senin (12/3/2018).

Gabungan petugas kepolisian, PT Jasa Marga, dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek berjaga di depan gerbang tol Bekasi Barat 1.

Pantauan pada Senin pagi, lalu lintas di depan gerbang tol Bekasi Barat 1 arah Jakarta lancar, dilewati kendaraan pribadi maupun bus angkutan umum. Kepadatan kendaraan terjadi sekitar 200 meter dari gerbang tol. Demikian dilansir dari Antara.

Pemerintah memberlakukan aturan pelat nomor ganjil genap di ruas tol Jakarta-Cikampek demi mengatasi kepadatan kendaraan.

 

2. Banyak Kendaraan Putar Balik

Ganjil Genap di Pintu Tol Bekasi Mulai Diberlakukan
Polisi dan petugas Dishub memberi arahan kepada pengendara mobil di depan Gerbang Tol Bekasi Barat 1, Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3). (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sosialisasi kebijakan genap ganjil di Tol Cikampek dinilai masih belum maksimal. Hal ini dibuktikan dengan adanya para pengendara yang tetap melintasi Tol Cikampek.

Pantauan pada Senin (12/3/2018) pagi, masih ada kendaraan berpelat ganjil yang melintas menuju gerbang tol. Petugas yang berjaga segera memerintahkan untuk berputar balik.

Beberapa pengemudi kendaraan yang berputar balik menyatakan tidak tahu kebijakan ganjil genap tersebut mulai berlaku hari ini.

Menurut keterangan petugas Manajemen Lalu Lintas PT Jasa Marga yang berjaga di lokasi, Cahyanto, sejak kebijakan berlaku pukul 06.00 hingga pukul 06.50 WIB terdapat 65 kendaraan pelat ganjil yang berputar balik di depan gerbang Tol Bekasi Barat. Demikian dilansir dari Antara.

Kendaraan yang tidak dapat melintas di ruas tol Jakarta-Cikampek hari ini diarahkan untuk mengambl jalur alternatif lain.

 

3. Sediakan Bus Premium

Bus TransJabodetabek Premium
Bus TransJabodetabek Premium menunggu penumpang di Mega City, Bekasi Barat, Senin (12/3). Mereka yang terdampak pembatasan ganjil-genap di ruas tol Jakarta-Cikampek diharapkan beralih menggunakan bus Transjabodetabek Premium (Liputan6.com/Arya Manggala)

Guna membantu program genap ganjil di Tol Cikampek, Pemprov DKI Jakarta memberikan layanan bus premium untuk warga yang akan menuju ke Jakarta.

"Saya memerintahkan Dirut Transjakarta untuk mengantisipasi dan mencari solusi. Alhamdulillah Transjakarta langsung respons dengan bus royal premium untuk membantu pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Senin (12/3/2018).

Sandiaga berharap, adanya bus premium dapat membantu warga yang bekerja di Jakarta dan tinggal di Bekasi.

"Kita akan lihat dampaknya kepada para pekerja di Jakarta yang kebetulan tinggal di bekasi, jadi itu langkah-langkah dari kami. Mudah-mudahan bisa mengurangi beban dari jalan tol Jakarta-Cikampek," ujarnya.

 

4. Berikan Jalur Alternatif

Ganjil Genap di Pintu Tol Bekasi Mulai Diberlakukan
Polisi dan petugas Dishub berjaga di depan Gerbang Tol Bekasi Barat 1, Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3). (Liputan6.com/Arya Manggala)

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sebagai pihak yang menerapkan kebijakan ganjil genap memberikan jalur alternatif terhadap kendaraan yang tidak bisa melintas di pintu tol Bekasi karena terganjal masalah pelat nomor.

"Saat tanggal genap, untuk kendaraan pelat nomor ganjil, tetap bisa masuk ke jalan tol Jakarta-Cikampek, namun melalui alternatif seperti melalui pintu tol Tambun dan Pondok Gede," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono di Kantor Jasa Marga, Kamis 8 Maret 2018.

Dengan terurainya kendaraan yang masuk ke jalan tol Jakarta-Cikampek ini, Bambang mengaku akan memperlancar arus kendaraan itu sendiri. Saat ini, laju kecepatan kendaraan hanya di kisaran 15-20 km per jam. Nantinya dengan manajemen, lalu lintas baru tersebut bisa mencapai 40 km per jam.

Dia menjelaskan, tidak hanya pengaturan ganjil genap dalam rangka mengurangi tingkat kepadatan di jalan tol Jakarta-Cikampek, melainkan hal itu juga dibarengi dengan dua kebijakan pendukung lainnya.

 

5. Menhub Minta Maaf

Permudah Urus Izin hingga Tilang, Kemenhub Luncurkan Tiga Aplikasi
Menhub Budi Karya menyampaikan sambutan saat peluncuran Spionam, E-Ticketing, dan E-Tilang di Jakarta, Minggu (4/3). Layanan tersebut untuk memudahkan masyarakat mengurus administrasi dari satu tempat ke tempat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta maaf kepada warga Kota Bekasi, Jawa Barat. Permintaan ini terkait bila aturan pelat kendaraan ganjil genap di pintu Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur menimbulkan kemacetan yang mengganggu kenyamanan.

"Saya minta maaf kepada warga Bekasi bila menimbulkan situasi tidak nyaman. Ini adalah cara kita memberikan solusi pada kemacetan," kata Budi saat meninjau langsung implementasi perdana rekayasa lalu lintas berdasar nomor pelat ganjil genap di Gerbang Tol Bekasi Barat, Senin pagi (12/3/2018).

 

6. 8 Ribu Kendaraan Terkena Dampak

Ganjil Genap di Pintu Tol Bekasi Mulai Diberlakukan
Plang informasi ganjil genap yang berada di depan Gerbang Tol Bekasi Barat 1, Bekasi, Jabar, Senin (12/3). Peraturan ganjil genap di gerbang tol Bekasi Barat dan Timur berlaku mulai hari ini, Senin (12/3) pukul 06.00-09.00. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Menhub Budi juga mengatakan, rekayasa lalu lintas berdasarkan digit terakhir nomor pelat kendaraan harus dilakukan. Itu karena, kemacetan lalu lintas kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek yang sudah melebihi ambang batas kewajaran.

Menurut data PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, ada sekitar 8.000 kendaraan di Kota Bekasi yang kini terdampak penerapan kebijakan ganjil genap mulai pukul 06.00-09.00 WIB.

Kecepatan kendaraan di sepanjang lintasan Cawang-Karawang berkisar 0-20 KM/jam pada jam tersebut, dengan titik kemacetan terparah ada di wilayah Kota Bekasi. Kepadatan lalu lintas kendaraan utamanya terjadi setelah pintu tol.

Budi menjelaskan, implementasi paket kebijakan penanganan kemacetan Tol Jakarta-Cikampek meliputi rekayasa berdasar nomor pelat ganjil genap, pengaturan angkutan barang golongan III, IV dan V serta prioritas lajur khusus angkutan umum untuk bus sedang dan besar.

"Hari ini penting bagi kita memulai sikap dengan memperhatikan situasi lalin di Jakarta-Cikampek. Keterlibatan masyarakat harus kita perhatikan, sebesar apa pun kritik harus kita jawab dengan solusi bersama," kata Budi Karya.

 

7. Kalimalang Lebih Macet

Ganjil Genap di Pintu Tol Bekasi Mulai Diberlakukan
Plang informasi ganjil genap yang berada di depan Gerbang Tol Bekasi Barat 1, Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3). (Liputan6.com/Arya Manggala)

Polri, Kementerian Perhubungan, dan Jasa Marga telah menginisiasi aturan baru di Tol Cikampek-Jakarta. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Royke Lumowa percaya, penerapan kebijakan bertajuk Green Line ini, dapat mengurangi kepadatan kendaraan di dalam tol hingga 20 persen.

"Dengan dilakukannya kebijakan seperti ini Bekasi Barat dan Bekasi Timur akan menurun level of service-nya, lebih lancar sekitar 20 persen," ujar dia Irjen Royke Lumowa di Gerbang Tol Bekasi Barat, Senin (12/3/2018)

Kendati mengurangi kepadatan di dalam tol, jenderal bintang dua ini mengakui adanya dampak di jalan non-tol. Kendaraan yang tak sesuai kebijakan, diharuskan menggunakan ruas sepanjang jalan Kalimalang.

"Jadi di Kalimalang akan ada peningkatan," jelas dia.

Pantauan di sepanjang jalan Kalimalang, mulai dari Pangkalan Jati hingga pertigaan Lampu Merah Halte Kebon Nanas, kepadatan kendaraan mengular dari biasanya. Umumnya, kepadatan berawal setelah melewati Mall Cipinang Indah. Namun saat kebijakan ini diterapkan pada hari pertama, kemacetan sudah terjadi sejak di perempatan lampu merah Pangkalan Jati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya