Kisah Yatin, Penjual Abu Gosok di Kebagusan yang Pantang Menyerah

Sejak muda hingga renta, Yatin pantang menyerah menjual abu gosok demi nafkah dan biaya sekolah anak-anaknya.

oleh Maria Flora diperbarui 25 Mei 2018, 15:31 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2018, 15:31 WIB

Liputan6.com, Jakarta - - Hari masih gelap ketika Yatin berkemas di dalam bilik kecilnya yang menempel dengan bangunan kontrakan di bilangan Kebagusan, Jakarta Selatan.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Jumat (25/5/2018), selepas salat Subuh, Yatin mempersiapkan gerobaknya dan bergegas membelah jalanan Ibu Kota.

Menapaki panasnya puluhan kilometer aspal, Yatin membawa bungkus-bungkus abu gosok untuk para pelanggannya. Tujuannya, perumahan dan pasar pasar tradisional yang masih membutuhkan abu gosok jualannya.

Sejak muda hingga renta, Yatin pantang menyerah menjual abu gosok demi menafkahi dan membiayai sekolah anak-anaknya.

Yatin percaya bahwa mencari nafkah adalah ibadah dan jangan sampai mengganggu ibadah. Dia pun selalu berhenti di masjid ketika azan tiba, salat lima waktu tak pernah terlupa.

Apa yang dilakukan Yatin si penjual abu gosok menuai simpati orang-orang yang mengenalnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya