Moeldoko Ingin Petani Melek Teknologi untuk Tingkatkan Produksi

Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan ini mengatakan, di negara maju, sektor pertanian menggunakan teknologi tinggi.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 01 Jul 2018, 00:46 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2018, 00:46 WIB
PHOTO: Dukung Produk Lokal, Moeldoko Kunjungi Festival Panen Raya Nusantara
Ketua HKTI yang juga mantan Panglima TNI Moeldoko bersama istri menunjukkan beras organik di Festival Panen Raya Nusantara (Parara) yang diikuti 85 komunitas lokal di Taman Menteng, Jakarta, Minggu (15/10) (Liputan6.com/Ari)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mendorong pemerintah untuk menerapkan modernisasi pertanian. 

"Kami berharap, petani terbiasa menggunakan teknologi sebagai upaya meningkatkan produksi," kata Moeldoko, di penutupan acara Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2018, Sabtu (30/6/2018).

Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan ini mengatakan, di negara maju, sektor pertanian menggunakan teknologi tinggi. Setiap benih, bibit, alat dan mesin pertanian selalu ditingkatkan dengan inovasi baru agar hasil meningkat mengimbangi pertumbuhan penduduk.

"Negara yang memiliki kemajuan di pertanian pasti memiliki high inovation. Petani kita, pertanian Indonesia, hanya bisa berkembang karena teknologi. Sementara ini masyarakat kita masih hampir sebagian tradisional," kata Moeldoko.

HKTI sendiri, lanjut Moeldoko, sudah melakukan sejumlah inovasi di sektor pertanian. Moeldoko mengaku telah menemukan benih padi yang berumur 70 hari bisa menghasilkan delapan ton per hektare.

"Saya punya M500 hasilnya sembilan ton," tambah Moeldoko.

Di samping padi, kata Moeldoko, HKTI juga telah berhasil menemukan bibit kentang yang bisa meningkatkan produktivitasnya. Menurutnya, hasil pengembangan kentang ini bisa mencapai produktivitas 30 ton per hektare, dua kali lipat dibanding dengan bibit kentang sebelumnya yang berjumlah 15 ton per hektare.

Bukan hanya produksi, petani Indonesia juga diharapkan bisa mandiri dalam mengola hasil buminya. Dengan pengelolaan dan pengemasan yang bagus, nilai jual pangan akan semakin tinggi.

"Percuma ada barang bagus tetapi tidak bisa mengolah. Karena itu, kami siapkan barang bagus, benih dan pupuk. Setelah itu kami dampingi dengan baik dan coba untuk bantu cari pembelinya," kata mantan Panglima TNI ini ini.

 


Bangun Pertanian

PHOTO: Didampingi Moeldoko, Begini Gaya Menteri Pertanian saat Syukur Panen
Ketua Umum HKTI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengambil undian untuk petani dalam acara Syukur Panen di Desa Karang Layung, Indramayu, Jabar, Kamis (23/11). (Liputan6.com/Pool/Ksatria)

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi ide dan gagasan Moeldoko yang turut membangun sektor pertanian Indonesia. Amran menyadari HKTI termasuk lembaga yang memiliki banyak inovasi.

"Kata kunci suksesnya pertanian harus mendorong inovasi. Harus mendorong bibit, mekanisasi kemudian pengolaan pascapanen. Tadi menarik di acara ASAFF, banyak produk yang hasilnya cukup tinggi produktivitasnya. Mulai dari kedelai, sayur-sayuran, rempah-rempah," kata Amran.

Menteri asal Sulsel ini juga ingin rempah-rempah Indonesia kembali jaya seperti pada 1602. Saat itu, rempah-rempah Indonesia sangat bagus di mata dunia sehingga menjadi sasaran bagi Belanda dan Spanyol.

"Sekarang bapak presiden perintahkan, kembangkan rempah-rempah, kembalikan kejayaan rempah-rempah seperti 500 tahun yang lalu. Kami sudah menyiapkan anggaran Rp 5 triliun lebih untuk beli bibit dan pupuk gratis guna dibagikan ke masyarakat Indonesia," kata Amran.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya