Fokus, Bali - Pelepasliaran burung hantu berlangsung di area persawahan wilayah Subak, Banjar Soka, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Burung hantu jenis tyto alba itu sengaja dilepas untuk membantu petani setempat membasmi hama tikus yang kerap menyerang tanaman padi.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Selasa (17/7/2018), bukan pertama kalinya pelepasliaran ini berlangsung. Burung ini sengaja ditangkarkan oleh warga setempat, burung hantu ini dilatih menangkap tikus.
Baca Juga
Hewan yang dikenal sebagai pemburu ulung tersebut dinilai sangat efektif menekan keberadaaan hama tikus. Satu pasang burung hantu mampu membasmi hama tikus di area sawah seluas 10 hektar.
Advertisement
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil panen yang awalnya hanya 10 persen. Begitu menggunakan burung hantu tyto alba yang populer juga disebut sebagai serak jawa, hasil panen meningkat jadi 80 persen. Pelepasliaran ini juga jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
"Untuk mengendalikan hama tikus dengan predator alami. Kita tidak menghilangkan, hanya mengendalikan," kata Ketua Konservasi Burung Hantu Tuwut I Made Jonita.
Dengan burung hantu sebagai predator bagi hama tikus, petani bisa mengurangi penggunaan bahan racun untuk membunuh hama jenis pengerat tersebut. Sehingga produk pertanian yang dihasilkan pun bisa lebih sehat. (Rio Audhitama Sihombing)