3 Orang Tertangkap Bakar Hutan di Riau

Personel TNI AD yang tergabung dalam satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menangkap tangan tiga terduga pembakar lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Agu 2018, 08:34 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2018, 08:34 WIB
Karhutla Riau
Penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta - Personel TNI AD yang tergabung dalam satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menangkap tangan tiga terduga pembakar lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Komandan Resor Militer 031 Wirabima Brigadir Jenderal Sonny Aprianto mengatakan, ketiga pelaku telah diserahkan ke pihak berwajib guna penyelidikan dan penanganan hukum lebih lanjut.

"Benar, ada tiga orang kita tangkap di Rokan Hilir kemarin. Sekarang sudah kita serahkan ke Kepolisian," kata Sonny, seperti dilansir dari Antara, Selasa (21/8/2018)

Dia tidak menjelaskan identitas ketiga pembakar hutan dan lahan yang diamankan tersebut. Hanya saja, dia menyebut ketiganya masyarakat sipil dan bukan dari korporasi atau perusahaan.

Sebelumnya, Sonny pernah mengeluarkan pernyataan akan menindak tegas pelaku pembakar lahan. Tindakan itu antara lain menembak pembakar lahan jika tertangkap tangan oleh TNI AD yang dikerahkan membantu pemadaman, terutama di wilayah Rokan Hilir.

Namun, saat dikonfirmasi terkait pernyataan sebelumnya tersebut, Sonny mengatakan pihaknya masih memberikan toleransi dan memilih menyerahkan langsung ke polisi.

"Enggaklah (tidak ditembak di tempat). Kita dalam penanganan itu tetap ada SOP-nya. Enggak juga main langsung tembak gitu," ujar dia soal kebakaran hutan dan lahan di Riau.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Wilayah Paling Parah

Sonny juga menjelaskan pihaknya telah melakukan rapat dengan Dinas Kehutanan Provinsi Riau dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau. Rapat tersebut dilakukan untuk memetakan lahan yang sudah terbakar di wilayah Rokan Hilir dalam sepekan terakhir mencapai lebih dari 1.000 hektare itu.

Dari hasil rapat tersebut, diketahui bahwa lahan yang paling banyak terbakar itu adalah lahan kosong. "Kebanyakan lahan kosong. Lahan yang mati. Dan itu milik masyarakat," ujar dia.

Kecuali, dia menambahkan, yang berada di kawasan perbatasan Rohil dan Dumai, tepatnya di Sungai Sembilan. Di sana, diduga lahan milik PT Diamon Timbel yang terbakar. "Itu yang sedang kita petakan," ucap Sonny.

Dia juga menyebut, hingga saat ini, personelnya dan anggota satgas lainnya masih melakukan pemadaman di sejumlah wilayah di Riau.

Rokan Hilir merupakan wilayah yang mengalami kebakaran terparah di Provinsi Riau yang terjadi dalam sepekan terakhir. Kebakaran di Rokan Hilir sempat meluas ke areal pemukiman dan membakar 10 unit rumah serta satu unit mobil dan sejumlah kendaraan roda dua.

Hingga hari ini, Karhutla di wilayah Rokan Hilir masih terus terjadi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi empat titik api di Rokan Hilir, Senin sore hari ini.

Selain itu, empat titik api yang mengindikasikan karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen juga terdeteksi di Bengkalis empat titik, Dumai satu, Pelalawan dua, Indragiri Hilir tiga, dan Indragiri Hulu satu titik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya