Liputan6.com, Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada penutupan perdagangan saham sesi pertama Kamis (9/2) siang melemah 0,84 persen ke level 3.955,206. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 melemah 0,99 persen ke level 690,045.
Untuk volume perdagangan, tercatat 1,7 miliar lot saham senilai Rp 2,5 triliun dengan total transaksi 66.234 kali. Sebanyak 62 saham tercatat menguat, 137 saham melemah, dan 78 saham tidak berubah. Pelemahan IHSG di sesi pertama didorong sektor aneka industri dan tambang, dimana masing-masing indeks tercatat turun 2,64 persen serta 1,08 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain PTBA 0,7 persen ke Rp 20.850, SMGR 0,4 persen menjadi Rp 11.400, CPIN 1,0 persen ke Rp 2.650, dan LSIP 1,9 persen menjadi Rp 2.675.
Sementara saham-saham yang melemah di antaranya ASII 3,2 persen ke Rp 72.450, BMRI 1,6 persen menjadi Rp 6.300, BBRI 2,8 persen ke Rp 6.950, dan INTP 2,3 persen menjadi Rp 17.000.
Analis Vibiz Research unit dari Vibiz Consulting melihat IHSG di sesi pertama ditutup merosot cukup tajam mengiringi pelemahan bursa kawasan Asia. Sentimen negatif tampaknya kian kuat pada perdagangan hari ini setelah tingkat inflasi Cina dilaporkan kembali meningkat. CPI y/y Cina tercatat naik 4,5 persen dari sebelumnya 4,1 persen. Hal ini tentunya meningkatkan spekulasi Cina akan kembali memperketat moneternya tahun ini.
Melihat timbulnya beberapa sentimen negatif hari ini, tampaknya IHSG masih cukup berpeluang melemah lebih lanjut. Namun, diperkirakan cenderung masih tertahan pada support di kisaran 3.950-3.900.(www.vibiznews.com/BOG)
Untuk volume perdagangan, tercatat 1,7 miliar lot saham senilai Rp 2,5 triliun dengan total transaksi 66.234 kali. Sebanyak 62 saham tercatat menguat, 137 saham melemah, dan 78 saham tidak berubah. Pelemahan IHSG di sesi pertama didorong sektor aneka industri dan tambang, dimana masing-masing indeks tercatat turun 2,64 persen serta 1,08 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain PTBA 0,7 persen ke Rp 20.850, SMGR 0,4 persen menjadi Rp 11.400, CPIN 1,0 persen ke Rp 2.650, dan LSIP 1,9 persen menjadi Rp 2.675.
Sementara saham-saham yang melemah di antaranya ASII 3,2 persen ke Rp 72.450, BMRI 1,6 persen menjadi Rp 6.300, BBRI 2,8 persen ke Rp 6.950, dan INTP 2,3 persen menjadi Rp 17.000.
Analis Vibiz Research unit dari Vibiz Consulting melihat IHSG di sesi pertama ditutup merosot cukup tajam mengiringi pelemahan bursa kawasan Asia. Sentimen negatif tampaknya kian kuat pada perdagangan hari ini setelah tingkat inflasi Cina dilaporkan kembali meningkat. CPI y/y Cina tercatat naik 4,5 persen dari sebelumnya 4,1 persen. Hal ini tentunya meningkatkan spekulasi Cina akan kembali memperketat moneternya tahun ini.
Melihat timbulnya beberapa sentimen negatif hari ini, tampaknya IHSG masih cukup berpeluang melemah lebih lanjut. Namun, diperkirakan cenderung masih tertahan pada support di kisaran 3.950-3.900.(www.vibiznews.com/BOG)