Â
Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka meningkatkan kerja sama pelayanan kapal kargo yang akan melewati rute Davao-General-Santos-Bitung, Konjen Filipina Oscar G. Orcine berserta para stakeholder dan Delegasi dari Filipina menemui Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban di Rumah Jabatan Wali Kota Bitung.
Pertemuan tersebut juga membahas hal-hal teknis terkait pelayanan kapal kargo yang akan melewati rute Davao-General Santos-Bitung. Dalam pertemuan tersebut dibahas juga mengenai peluang pelayanan jasa yang ada, seperti kargo, jadwal pelayaran, tarif, biaya, dan lainnya.
Advertisement
"Pertemuan kali ini untuk membahas peluang baru yang sekiranya bisa dibuka untuk jalur pelayaran dalam rangka kerjasama (Indonesia-Filipine-Vietnam-China-Malaysia-Jepang-Korea) dibidang perdagangan, serta memberikan informasi terkait berbagai pelayanan terkait sistem impor ekspor di Kota Bitung," ungkap Lomban.
Oscar G. Orcine menyampaikan bahwa perjalanan Bitung ke Filipina yang ada saat ini memakan waktu 3-4 hari dapat dipangkas menjadi lebih singkat hanya 1,5 hari saja. Selain itu, juga ada pelayanan yang berkelanjutan dan memiliki konektifitas dengan negara-negara sekitar yang bisa dicapai.
"Kami berharap dengan terbukannya jalur kerja sama ini dapat mempermudah perdagangan baik dari dalam maupun ke luar negeri. Bukan saja terbatas Indonesia - Filipina saja tetapi ke seluruh dunia,"Â ujarnya.
Â
Sementara itu, Lomban mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam rangka membuka peluang-peluang investasi yang menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak tanpa menyampingkan keamanannya.
"Peluang ini sudah pernah ada tetapi terhambat pada kewenangan dan aturan yang belum sama. Saat ini, Pemerintah Kota Bitung akan mempermudah seluruh proses perijinan dan persyaratan agar kerjasama ini dapat berjalan dengan baik," ucapnya.
Lomban juga mengajak pihak-pihak terkait untuk melakukan "pemihakan" dalam rangka mewujudkan peningkatan pertumbuhan perekonomian sehingga hal ini dapat mewujudkan visi Indonesia tahun 2045.
"Sebagaimana yang diinginkan Presiden Joko Widodo agar Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia dan peluang itu sangat terbuka di Bitung," tutur Lomban.
Pada dasarnya kata Lomban antara Pemerintah Filipina dan Indonesia memiliki semangat yang sama dan sangat mendukung penuh segala proses percepatan perijinan.
"Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kedua negara baik indonesia dan Filipina," pungkasnya
Â
Turut hadir Ketua TP PKK Kota Bitung Dra Khouni Lomban Rawung M.Si, Sekertaris Daerah Kota Bitung, Perangkat Daerah terkait, Pelindo Bitung, Bea Cukai, Stakeholder, Pimpinan Perusahaan Cargo Reefer Philipines, dan Delegasi dari Filipina.
Â
(*)