Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan, Nihayatul Maghfiroh menyebut sejak semula komisi IX tidak merekomendasikan kenaikan BPJS kesehatan.
"Periode kemarin, komisi XI sebenarnya tidak merekomendasikan, tidak menyepakati kenaikan, terutama BPJS kesehatan. Namun, tanggal 24 Oktober kemarin sudah keluar peraturannya bahwa BPJS naik,” katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (30/10/2010).
Nihayatul menyebut komisi IX periode 2019-2024 akan melihat kembali skema kenaikan iuran tersebut.
Advertisement
"Apakah kenaikannya itu sudah bisa menanggulangi selama ini kekurangan danannya yang sangat besar sekali. Kita kita akan melihat apa s perbaikan fasilitas, perbaikan pelayanannya seperti apa,”ucap dia.
Komisi IX, menurut Nihayatul tidak ingin kalau kenaikan iuran hanya untuk menutupi kekurangan dana, namun tidak ada kenaikan dalam hal pelayanan.
"Kita berharap kenaikan iuran BPJS itu menjadikan kita harus melihat kembali bagaimana tingkat pelayanannya. kita berharap jangan sampai hanya iurannya saja untk menutupi kekurangan tapi dari sisi pelayanan tidak berubah. masyarakat sangat membutuhkan BPJS itu,” ujar dia.
Dalam waktu dekat, Komisi IX akan segera memanggil pihak BPJS dan Kemenkes untuk membahas kenaikan iuran tersebut.
"Tentu (segera dipanggil). Kitaberharap, Menkes juga masih baru, hadid dalam waktu mungkin minggu depan kita sudah mulai bisa menjadwalka untuk melihat satu persatu mitra kita, yang utama saya pikir adalah BPJS kesehatan. Karena ini pasti masyarakat di bawah gaduh sekali dengan kenaikan ini,” ia menandaskan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pimpinan Komisi IX Ditetapkan
Diketahui, DPR telah menetapkan pimpinan Komisi IX periode 2019-2024, diketuai Felly estelita runtuwene dari Nasdem.
Sementara wakil ketua adalah Sri rahayu dari PDIP, Emanuel melkiades melki lakalena dari Golkar, Nihayatul maghfiroh dari PKB serta Anshori Siregar dari PKS.
Selain pimpinan, sejumlag nama artis masuk jadi anggota komisi IX. Mereka di antaranya penyanyi Krisdayanti, model Arzeti Bilbina dan politikus Golkar Yahya Zaini.
Advertisement