Top 3 News: Gempa Goyang Maluku 4 Kali

Top 3 News, selain Maluku, Aceh dan Puncak Jaya, Papua ikut diguncang gempa. Masing-masing wilayah diguncang lindu berkekuatan magnitudo 5,2 dan 5,1.

oleh Maria FloraLizsa Egeham diperbarui 18 Nov 2019, 09:05 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2019, 09:05 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ada empat kali gempa yang menggoyang Provinsi Maluku, Minggu 17 November 2019.

Tiga di antaranya terjadi di Kecamatan Kairatu, satu lainnya terjadi di Kepulauan Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. Meski tak berpotensi tsunami, getaran gempa dirasakan ke sejumlah wilayah berskala II-III MMI.

Pada hari yang sama, Aceh dan Puncak Jaya, Papua ikut diguncang gempa. Masing-masing berkekuatan magnitudo 5,2 dan 5,1. 

Kabar lainnya terkait teror penyiraman air keras yang dilakukan tersangka FY (29) di Jakarta Barat. Aksi FY berhasil dihentikan usai CCTV warga merekam wajahnya. 

Akibat perbuatan pelaku, enam orang luka-luka, yaitu lima orang siswi SMP, satu lainnya nenek pedagang sayur. FY mengaku motif penyiraman air keras tersebut dilakukan lantaran dirinya tak pernah mendapat perhatian dari keluarga.

Larangan salam lintas agama kini menjadi topik yang hangat dibicarakan. Lantas, apa tanggapan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar soal imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur yang tidak merekomendasikan salam lintas agama?

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Minggu, 17 November 2019:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Maluku, Papua, dan Aceh Diguncang Gempa Hari Ini

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Provinsi Maluku kembali digoyang gempa, pada Minggu, 17 November 2019. BMKG mencatat ada empat kali gempa getarkan kota ini, tepatnya di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku hingga pukul 20.40 WIB.

Gempa lainnya terjadi di wilayah Puncak Jaya, Papua, dan Aceh. Lindu tak berpotensi tsunami.

Puncak Jaya menjadi kota pertama yang dilanda gempa. Kota ini diguncang gempa dengan magnitudo 5,2, pukul 00:46:03 WIB. 

Berdasarkan analisis BMKG, lokasi gempa berada di 44 km barat laut Puncak Jaya, Papua dengan kedalaman 127 Km. Sedangkan koordinat titik gempa terletak pada -3,09 Lintang Selatan (LS) dan 137,67 Bujur Timur (BT).

 

Selengkapnya...

2. Fakta Terbaru Temuan Polisi dari Teror Air Keras di Jakarta Barat

Teror penyiraman air keras di Jakarta Barat terkuak. Pelakunya berinisal FY (29) ditangkap di Jalan Meruya, Jumat (15/11/2019) kemarin.
Teror penyiraman air keras di Jakarta Barat terkuak. Pelakunya berinisal FY (29) ditangkap di Jalan Meruya, Jumat (15/11/2019) kemarin. (Liputan6/Ady Anugrahadi)

Korban FY, pelaku teror air keras di sejumlah titik kawasan Jakarta Barat adalah warga yang tengah beraktivitas. Pelaku melancarkan aksinya hingga tiga kali dalam satu pekan terakhir.

FY (29) ditangkap di Jalan Meruya, Jumat, 15 November 2019. Panit 1 Subdit 4 Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Adhi mengatakan, pelaku selama ini menebar teror hingga menyebabkan 6 orang luka-luka.

Kasus pertama dialami dua siswi SMPN 229 Jakarta Barat Aurelia Estinov dan Prameswari. Selanjutnya menimpa seorang pedagang sayuran bernama Sakina. Dan terakhir adalah Korban Eka Soleha, Syarla Aulia Angelina, Widi Mahima yang juga merupakan siswi SMP.

Kepada polisi, pelaku mengaku motifnya melakukan aksi tersebut lantaran tak pernah mendapat perhatian dari keluarga.

 

Selengkapnya...

3. Imam Besar Istiqlal Sebut Larangan Salam Lintas Agama untuk Kerukunan Umat Beragama

Ahmad Romadoni/Liputan6.com
Imam besar Istiglal KH Nasaruddin Umar (Ahmad Romadoni/Liputan6.com)

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menanggapi soal imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur yang tidak merekomendasikan salam lintas agama. Menurut dia, imbauan MUI Jatim tersebut bertujuan untuk menciptakan kerukunan antara umat beragama.

Dia mengingatkan agar seluruh pihak menahan diri pernyataan-pernyataan yang dapat menimbulkan konflik antar masyarakat. Menurut Nasaruddin, alangkah baiknya apabila semua pihak menghindari narasi yang memicu konflik.

"Semua harus membatasi diri dalam memberikan suatu statemen, tanpa mengurangi kebebasan publik untuk berpendapat. Tapi kita perlu kearifan untuk membangun bangsa besar seperti ini," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori menyampaikan sesuai dengan pertemuan atau Rakernas MUI di NTB, merekomendasikan tidak boleh salam sederet semua agama yang dibacakan oleh pejabat.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya