Liputan6.com, Jakarta - Politisi PDI Perjuangan Mufti Anam mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang mengangkat banyak staf khusus dari kalangan milenial.
“Pak Jokowi ini kan kita tahu visioner, beliau melihat ke depan, bukan hanya 5-10 tahun, tapi Indonesia 50-100 tahun ke depan," ujar dia, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Baca Juga
Di era teknologi ini, lanjut dia, dasar-dasar kebijakan berbasis inovasi harus digerakkan. Dan kehadiran anak muda di lingkaran Jokowi akan memperkaya perspektif sang presiden dalam mengambil kebijakan strategis.
Advertisement
Politisi kelahiran Banyuwangi itu menambahkan, kemampuan berinovasi, kreativitas, dan penguasaan teknologi yang dimiliki para milenial itu harus mampu dibumikan untuk memberi perspektif kebijakan yang pro-rakyat kecil di seluruh pelosok kampung. Jangan bias ke masyarakat dan anak muda perkotaan.
Dalam konteks itulah, Mufti menilai, perpaduan antara tim milenial dan kekayaan perspektif dari sosok berpengalaman di lingkaran Jokowi bakal menghasilkan latar positif untuk menelurkan kebijakan publik brilian.
“Di sana ada ekonom kerakyatan Pak Arif Budimanta yang paham 1.000 persen soal filosofi ekonomi Pancasila. Gagasannya progresif. Pengalaman Pak Arif terentang panjang. Nah itu berpadu dengan gagasan teknologi dan tren kekinian kawan-kawan milenial. Jadilah itu barang, bakal memandu lahirnya kebijakan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi,” ujar Mufti Anam.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tunjuk Stafsus
Jokowi telah mengumumkan pengangkatan sejumlah staf khusus. Di antaranya adalah Putri Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru).
Selain itu, Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke), Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise (Kader PKPI, difabel tuna rungu), Billy Mambrasar (Pemuda asal Papua, penerima beasiswa kuliah di Oxford), Aminuddin Maruf (Aktivis Kepemudaan Mahasiswa, mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII),
Selanjutnya Andri Taufan Garuda (CEO Amartha). Selain itu, ada beberapa nama lagi, di antaranya ekonom yang juga Direktur Eksekutif Megawati Institute Arif Budimanta.
Mufti Anam menambahkan, dukungan setinggi-tingginya juga layak dilayangkan atas kiprah Angkie Yudistia, penyandang disabilitas yang diangkat Jokowi sebagai staf khusus.
“Kredit khusus, penghormatan yang setinggi-tingginya, untuk Angkie Yudistia. Ini membuktikan di era keterbukaan sekarang, siapa pun bisa berkiprah luas untuk bangsa,” pungkasnya.
Advertisement