Bom Masjid di Seruyan Kalteng Ternyata Palsu, Pelaku Positif Gunakan Narkoba

Pelaku mengaku iseng menaruh bom palsu tersebut di masjid karena lewat di depannya.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 02 Mei 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 20:00 WIB
Ilustrasi ledakan bom
Ilustrasi ledakan bom (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Polres Seruyan, Kalimantan Tengah, menangkap pelaku teror bom di Masjid Nurul Yaqin di Kuala Pembuang, berinisial HG alias Iwan (20). Hasil penyidikan polisi mengungkap, bom tersebut adalah palsu.

Kepada polisi, pelaku mengaku iseng karena terobsesi dengan konten situs berbagi video ketika melakukan teror bom.

"Saya tegaskan benda yang mencurigakan ditemukan di masjid tersebut bukan bom asli. Tapi benda yang dirakit menyerupai bom," ujar Kapolres Seruyan AKBP Agung Tri Widiantoro di Kuala Pembuang, Sabtu (2/5/2020) seperti dilansir Antara.

Menurut dia, di dalam benda tersebut tidak ada bahan yang membahayakan seperti peledak. 

"Saat interogasi juga, ditanyakan kepada pelaku, apakah itu bisa meledak, jawab dia, tidak tahu pasti apakah bisa meledak atau tidak. Benda tersebut sudah kita musnahkan," ucap Agung.

Dia berharap, masyarakat tidak perlu resah lagi dengan hal tersebut, karena ini bukan ancaman teror. Melainkan hanya sekadar iseng saja dan setelah dilakukan cek urine kepada pelaku, yang bersangkutan positif narkoba.

"HG positif mengandung ampetamin, setelah ditanya kepada pelaku, dia mengakui bahwa dua hari yang lalu telah mengkonsumsi narkotika jenis sabu," ungkap Agung.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tertarik Buat Bom

Agung menjelaskan, selain iseng, pelaku mengaku tertarik mencontoh tutorial di Youtube cara merakit bom. Dia menduga, ini merupakan pengaruh dari narkoba yang dikonsumsi dua hari lalu.

Menurut dia, pelaku butuh waktu 2-3 jam untuk membuat benda menyerupai bom itu. Terlebih, pelaku memang piawai di bidang elektronik.

Kemudian, pelaku menaruh bom palsu tersebut di masjid karena tiba-tiba lewat di depan masjid dan muncul idenya untuk meletakkan di tempat ibadah tersebut.

"Jadi menurut dari keterangan HG, tidak ada rencana sebelumnya bahwa bom palsu tersebut untuk ditaruh di masjid, sifatnya hanya spontan saja," tutur Agung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya