Jokowi Ajak Peserta KTT Non Blok Tingkatkan Solidaritas Politik Demi Lawan Corona

Jokowi mengajak para kepala negara dan pemerintahan negara Gerakan Non-Blok (GNB) untuk bersatu melawan wabah Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2020, 22:29 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 21:37 WIB
Jokowi Pimpin Rapat Terbatas
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bogor - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak para kepala negara dan pemerintahan negara Gerakan Non-Blok (GNB) untuk bersatu melawan wabah Corona.

Hal itu disampaikan Jokowi saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Senin (4/5/2020) malam.

"59 tahun lalu GNB didirikan untuk melawan musuh bersama imperialisme dan neokolonalisme. Saat ini musuh bersama kita adalah Covid-19," kata Jokowi saat menghadiri KTT Non-Blok melalui siaran teleconference di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (4/5/2020).

Jokowi menjelaskan, pandemi Corona ini masih jauh dari usai. Sebab itu, Jokowi mengajak negara-negara GNB untuk bergerak cepat, cermat dan strategis.

Dia juga menyampaikan tiga hal penting yang perlu diprioritaskan negara GNB. Pertama, kata Jokowi perkuat solidaritas politik. Sebab hanya kerja sama yang dapat memenangkan peperangan ini.

"Kedua, terjemahkan solidaritas politik ini jadi kerja sama yang konkret. Kita harus berjuang untuk mendapatkan akses yang berkeadilan dan tepat waktu terhadap obat-obatan dan vaksin Covid-19 degan harga yang terjangkau," kata Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Singgung soal Paten Obat

Jokowi juga menekankan agar rezim paten dan hak kekayaan intelektual terkait obat dan vaksin dapat diterapkan secara fleksibel demi kemanusiaan.

Selain itu, Jokowi mengajak untuk perkuat kerja sama dalam pemulihan rantai pasokan global untuk perdagangan produk kesehatan dan kebutuhan pangan.

"Ketiga, penguatan kemitraan global bagi negara berkembang. Kita perlu suarakan dan perjuangkan komitmen bantuan pembangunan dan kemanusiaan, keringanan utang, maupun kewajiban pembayaran utang dari official creditors dapat dialihkan untuk pembiayaan penanganan Covid-19," jelas Jokowi.

Presiden menambahkan, komitmen G-20 untuk penangguhan pembayaran utang bagi negara berpendapatan rendah perlu diimplementasikan.

Di akhir sambutannya, Presiden kembali menegaskan bahwa multilateralisme harus tetap menjadi landasan kerja sama internasional.

“Ke depan, negara berkembang harus berjuang untuk memperbaiki tata kelola kesehatan global agar kita lebih siap menanganani pandemi di masa depan,” ucap Jokowi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya