Menteri PPPA Sebut Pemberdayaan Perempuan Tekan Kasus Kekerasan dan Eksploitasi

Menteri PPPA Bintang Puspayoga berharap pemberdayaan kaum perempuan dan penguatan ketahanan pangan keluarga mampu menekan angka kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 19 Agu 2020, 04:12 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020, 04:12 WIB
Bahas Kelanjutan RUU P-KS, Menteri PPPA Raker Dengan Komisi  VIII DPR
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmavati saat mengikuti rapat kerja dengan komisi VIII DPR membahas lima program prioritasnya untuk periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga berharap pemberdayaan kaum perempuan dan penguatan ketahanan pangan keluarga mampu menekan angka kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak.

Dalam rangkaian kegiatan Hari Anak Nasional (HAN) 2020 Provinsi Sulawesi Selatan dengan tema “Anak Terlindungi, Sulawesi Selatan Maju, Tetap Gembira di Rumah” di Makassar, Puspayoga mengatakan kasus kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak hulunya adalah persoalan ekonomi.

Bintang Puspayoga dalam kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Tim Penggerak PKK bersama Dinas Perkebunan Sulawesi Selatan yang telah berinisiatif memberdayakan kaum perempuan dan petani di sekitar Taman Eduwisata Hortikultura Go Green Gor Sudiang untuk melakukan penanaman Talas Satoimo.

"Ini merupakan ide kreatif Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan untuk memberdayakan perempuan. Dengan adanya lahan yang bisa dimanfaatkan untuk ditanami Talas Satoimo, hal ini merupakan peluang yang luar biasa sekaligus tantangan bagi kita untuk memasarkan hasil produksi ini," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/8/2020).

Apa yang dilakukan ini merupakan konsep hulu dan hilir yang direncanakan dengan baik.

"Konsep ini tidak hanya memberdayakan dan memberi peluang kepada kaum perempuan dan petani, namun juga mengedukasi anak-anak untuk menanam sayuran sejak dini dan mencintai lingkungan yang juga berkaitan dengan penguatan ketahanan keluarga,” ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Olahan Talas Satoimo

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Ardin Tjatjo menjelaskan, Talas Satoimo merupakan salah satu produk pertanian yang paling lengkap agribisnisnya karena sudah hampir ada di setiap kabupaten di Sulawesi Selatan.

Talas Satoimo yang diolah sebagai makanan beku sudah selama 1 tahun diekspor ke Jepang dan Cina.

Sementara itu, olahan dalam bentuk tepung dan bolu diekspor ke Malaysia. Selain itu, Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan juga mengedukasi sejak dini anak-anak di sekitar lingkungan untuk menanam sayuran.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya