Liputan6.com, Jakarta - Perburuan narapidana atau napi Cai Changpan alias Cai Ji Fan yang kabur dari Lapas Klas I Tangerang belum membuahkan hasil.
Napi narkoba yang mendapat hukuman mati itu pun bahkan sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Bahkan Ditjen PAS pun telah menonaktifkan lima pengawai di Lapas Kelas 1 Tangerang. Hal ini disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen PAS Rika Aprianti.
Advertisement
"Itu untuk kepentingan pemeriksaan, bukan berarti yang bersangkutan itu terlibat," kata dia saat dikonfirmasi, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Sementara itu, terkait keberadaan napi, belakangan diketahui, Cai Changpan kabur bersembunyi di hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Hutan itu memang berlokasi tidak jauh dari kediamannya.
"Kami mendapatkan informasi dari istrinya bahwa suaminya lari ke hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Hutan berada tepat di belakang rumah Cai Changpan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Warga yang tinggal di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat pun mulai memberikan informasi mengenai sosok napi narkoba itu. Mereka menyebut, sempat melihat Cai Changpan di salah satu desa.
Berikut deretan fakta terbaru kaburnya napi narkoba Cai Changpan alias Cai Ji Fan dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Handphone Curian Diselundupkan
Polisi menyita sebuah handphone dari anak narapidana atau napi asal China, Cai Changpan alias Cai Ji Fan yang melarikan diri. Handphone itu milik rekan sekamar Cai Changpan ketika berada di Lapas Kelas 1 Tangerang.
Ditjen Pemasyarakatan memastikan, handphone tersebut diselundupkan tanpa sepengetahuan petugas lapas.
"Tidak pernah ada aturan yang memperbolehkan narapidana membawa handphone ke dalam lingkungan lapas termasuk di dalam kamar hunian," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Pas Rika Aprianti menanggapi kabar tersebut, Sabtu, 3 Oktober 2020.
Sebelumnya, polisi menggali keterangan dari napi berwarganegaraan Taiwan (yang sebelumnya ditulis Singapura). Teman satu sel disebut mengetahui rencana Cai Chanpan melarikan diri.
Kepada polisi, teman satu sel mengaku Cai Chanpan mencuri handphone miliknya sebelum kabur dari Lapas. Hasil penyelidikan, Cai Changpan kemudian menyerahkan handphone ke anaknya.
Advertisement
Diduga Sudah Kuasai Medan
Polisi menambah personel untuk mengejar narapidana atau napi Cai Changpan alias Cai Ji Fan yang kabur dari Lapas Kelas I Tangerang. Penyisiran dilakukan di sebuah hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Pasukan Khusus Brimob Polda Metro Jaya dikerahkan untuk membantu mencari Cai Changpan yang diduga bersembunyi di hutan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, istri dan anak memberikan informasi keberadaan Cai Changpan.
Kepada polisi, mereka menyebut napi Cai Changpan lari ke hutan untuk menghindari kejaran petugas. Yusri mengatakan, jarak antara hutan dengan kediaman Cai Changpan cukup dekat.
"Kami mendapatkan informasi dari istrinya bahwa suaminya lari ke hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Hutan berada tepat di belakang rumah Cai Changpan," kata Yusri di Polda Metro Jaya.
Yusri mengatakan, hutan di wilayah itu cukup luas. Napi asal China itu pun diduga telah menguasai medan.
"Penuturan istrinya, Cai Changpan sering berburu ke hutan sebelum terjerat kasus narkoba. Jadi dia hapal hutan tersebut. Itulah kenapa dia bisa bertahan sampai saat ini," ucap Yusri.
Sempat Singgah di Desa
Menurut Yusri, sejumlah warga mulai memberikan informasi mengenai sosok napi narkoba yang telah kabur dari Lapas Kelas 1 Tangerang tersebut.
Warga yang tinggal di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat salah satunya. Mereka menyebut, sempat melihat Cai Changpan di salah satu desa.
"Ada laporan dari warga, sempat keluar (hutan) ke salah satu desa dekat situ untuk membeli makanan. Kemudian dia masuk lagi ke dalam," kata Yusri.
Advertisement
Temukan Barang Diduga Milik Napi
Yusri menyebut, tim gabungan yang terdiri dari polisi dan Ditjen PAS terus melacak gerak-gerik napi narkoba tersebut.
Hasilnya, penyidik menemukan barang-barang yang diduga milik Cai Changpan yang tertinggal di sebuah pondok.
"Di dalam hutan itu ada kayak rumah-rumah pondokan untuk salat. Sempat dia di situ melakukan salat. Ada beberapa barang tertinggal di situ," jelas Yusri.