Buruh Terus Demo Omnibus Law Cipta Kerja, Ini Kata KSPSI Jakarta

Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya membuat skenario pengalihan arus lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan yang terjadi pada saat demo.

oleh Ika Defianti diperbarui 02 Nov 2020, 10:31 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2020, 10:30 WIB
Sejumlah aliansi buruh yang demo tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja diadang Brimob saat menuju ke Gedung DPR/MPR, Kamis (9/10/2020)
Sejumlah aliansi buruh yang demo tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja diadang Brimob saat menuju ke Gedung DPR/MPR, Kamis (9/10/2020). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) AGN DKI Jakarta, William Yani Wea menyebut, aksi demo penolakan Omnibus Law Cipta Kerja yang terus berlanjut akibat kurang sosialisasi pemerintah ke masyarakat.

"Anggota DPR yang mengesahkan Undang Undang Omnibus itu saja banyak yang belum tahu isi naskahnya. Apalagi rakyat biasa," kata William dalam keterangan tertulis, Senin (2/11/2020).

Dia menyatakan, buruh merasa kecewa karena usulannya tidak masuk ke dalam naskah Omnibus Law Cipta Kerja. William mengharapkan, Omnibus Law Cipta Kerja lebih baik dari Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

"Wajar kalau buruh masih menolak Omnibus Law Cipta kerja itu," jelasnya.

Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya membuat skenario pengalihan arus lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan yang terjadi pada saat demo di Istana Negara, dan Kedubes Prancis.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menerangkan, pengalihan arus lalu lintas tergantung situasi. Salah satu pertimbangan diberlakukan pengalihan arus adalah dengan jumlah peserta demo.

"Rekayasa lalu lintas sifatnya situasional," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (2/11/2020).

Kendati demikian, Sambodo meminta pengendara menghindari ruas jalan menuju ke Istana Negara dan Kedubes Prancis. "Hindari kawasan Istana dan Jalan M.H Thamrin," kata Sambodo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Skema pengalihan lalu lintas

FOTO: Setahun Jokowi - Ma'ruf, Buruh Demo Minta Cabut UU Cipta Kerja
Massa dari berbagai elemen buruh berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (22/10/2020). Dalam aksi yang digelar bertepatan dengan setahun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres Ma'ruf Amin itu massa meminta dikeluarkannya Perppu pencabutan UU Cipta Kerja. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berikut skema pengalihan lalu lintas yang dibuat oleh Ditlantas Polda Metro Jaya:

1. Arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan menuju ke Jalan Veteran III diluruskan ke Traffic Light Harmoni.

2.Arus lalu lintas dari Jalan Merdeka Timur yang akan menuju ke Jalan Medan Merdeka Utara dibelokkan ke kanan ke Jalan Perwira.

3. Arus lalu lintas dari Jalan Ridwan Rais yang akan menuju ke Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur.

4. Arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin yang akan menuju ke Patung Kuda Arjuna Wiwaha dibelokkan ke kiri atau ke kanan Jalan Kebon Sirih.

5. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok ke kiri ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin dan arus lalu lintas dari Jalan Fachrudin yang akan belok ke kanan ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Abdul Muis.

6. Arus lalu lintas dari Jalan Tanah Abang II yang akan lurus ke Jalan Museum dibelokkan ke kiri maupun ke kanan, arus lalu lintas dari Jalan Majapahit yang akan belok ke kiri ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Abdul Muis dan arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Majapahit.

7. Arus lalu lintas dari Jalan Hayam Wuruk yang akan lurus ke Jalan Majapahit dibelokkan ke kiri ke Jalan Juanda dan arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan belok kiri ke Jalan Majapahit diluruskan ke Jalan Suryo Pranoto maupun dibelokkan ke kanan Jalan Gajah Mada.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya