Terawan: Produsen Masker Meningkat, Bukti Relaksasi Perizinan Berjalan

Terawan Agus Putranto, mengatakan, jumlah produsen masker di Indonesia meningkat sejak pandemi Covid-19

oleh Yopi Makdori diperbarui 17 Nov 2020, 15:44 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2020, 13:50 WIB
FOTO: Menkes dan Komite Penanganan COVID-19 Bahas Vaksin Bersama Komisi IX
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) bersama Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir (kiri) saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/8/2020). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, mengatakan, jumlah produsen masker di Indonesia meningkat sejak pandemi Covid-19. Berdasarkan data 14 November, terjadi peningkatan sebesar 796,15%.

Hal ini diungkapkan Terawan dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Jakarta, Selasa (17/11/2020).

"Produsen masker meningkat 796,15% dari semula hanya 26 industri menjadi 233 industri," kata Terawan.

Dia menuturkan, dengan data tersebut, bukti bahwa pemerintah peduli dan memberikan kemudahan kepada industri kesehatan tetap bergerak di pandemi Covid-19. Di mana pemerintah melakukan relaksasi perizinan bagi industri kesehatan.

"Untuk meningkatkan akses terhadap alat-alat kesehatan diperlukan, telah dilakukan relaksasi perizinan menjadi ODS atau one day services. Hal ini mendorong peningkatan signifikan jumlah produsen (alat kesehatan)," papar Terawan.

Meski demikian, dia menegaskan tetap menjamin mutu peredaran alat kesehatan. Salah satunya, telah melakukan pengawasan post-market yang meliputi inspeksi sarana dan pengujian produk, di masa pandemi Covid-19 ini.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Produk Dalam Negeri

Terawan menegaskan, pihaknya juga telah melalukan kemitraan bersama sejumlah pihak guna memenuhi kebutuhan alat kesehatan untuk kebutuhan dalam negeri.

"Khususnya (alat) rapid test dan ventilator," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya