Liputan6.com, Jakarta Perkembangan alat transportasi semakin maju. Salah satunya adalah alat transportasi udara yaitu pesawat. Dengan pesawat, seseorang bisa pergi ke suatu daerah atau negara melalui udara dengan cepat.
Lantas, kenapa pesawat bisa lama di udara dan tidak jatuh?
Selain kecanggihan yang dimiliki setiap pesawat, ternyata alasan pesawat tidak jatuh dikarenakan adanya ilmu Aerodinamika. Ilmu yang mempelajari gerak fluida atau udara. Banyak yang beranggapan pesawat melawan gaya gravitasi. Padahal, tidak sama sekali. Tetapi pesawat mengtasi gaya berat yaitu gaya angkat.
Advertisement
Gaya tersebut bisa dihasilkan benda bergerak dalam medan fluida, tetapi muncul gaya hambat. Makanya pesawat bisa terbang dan tidak jatuh.
Perlu diketahui, ada empat gaya yang membuat pesawat bisa terbang di udara.
Pertama gaya angkat. Gaya tersebut terdapat di atas sayap pesawat melalui udara dan sudut sayap megalir lebih cepat daripada aliran uara di bawahnya, sehingga bisa menggerakan pesawat ke atas. Sayap pesawat ini dibuat meniru saya burung lho!
Selain itu, ada pula gaya dorong. Gaya itu berasal dari baling-baling. Akan tetapi jika pesawat sudah melaju tetap harus mengalamai gaya hambat.
Ketiga gaya hambat. Gaya yang dihasilkan karena gesekan pesawat dengan udara. Terakhir adalah gaya gravitasi. Gaya ini untuk menarik pesawat ke bawah agar bisa turun ke landasan.
Sebagaimana kita tahu, di udara tidak ada arah jalan. Namun, pesawat memiliki penunjuk arah melalui sistem navigasi. Hal itu untuk membantu pilot untuk menghindar dari pesawat lain, cuaca buruk dan petunjuk arah.
Ketika di pesawat, pasti pernah mengalami turbelensi atau guncangan. Namun, karena perkembangan ala transportasi saat ini, turbelensi bisa di atasi dengan cepat.
(*)