Upaya Pemerintah Tekan Kasus Kematian Covid-19 yang Masih Tinggi

Melalui 3T, akan banyak kasus positif Covid-19 yang terdeteksi. Adanya penemuan dini kasus Covid-19 akan berdampak pada terjadinya penambahan pasien sembuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2021, 18:42 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2021, 18:42 WIB
Ratusan Lansia Divaksin COVID-19 di GOR Total Persada Tangerang
Petugas medis mengecek kesehatan seorang lansia sebelum melakukan vaksinasi Covid-19 di Gor Total Persada, Kota Tangerang, Selasa (8/6/2021). Vaksinasi tersebut untuk melindungi mereka dari Covid-19 yang tengah mewabah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mangatakan pemerintah terus memasifkan upaya 3T, yakni Testing (pemeriksaan), Tracing (penelusuran) dan Treatment (perawatan). Upaya ini diyakini bisa menekan angka kematian Covid-19.

"Pemerintah terus memasifkan upaya 3T," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (10/8/2021).

Melalui 3T, lanjut Wiku, akan banyak kasus positif Covid-19 yang terdeteksi. Adanya penemuan dini kasus Covid-19 akan berdampak pada terjadinya penambahan pasien sembuh.

"Hal ini secara paralel dapat menurunkan peluang penambahan kasus, meningkatkan angka kesembuhan yang berimbas pada penurunan angka kematian," ujarnya.

Data Kementerian Kesehatan, kasus kematian Covid-19 di Indonesia hari ini bertambah sebanyak 1.038. Sehingga total kumulatif kasus kematian Covid-19 di Tanah Air menjadi 128.252 orang.

Sementata Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menyebut ada dua penyebab masih tingginya kematian Covid-19. Pertama, pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri terlambat mendapatkan penanganan.

Kondisi ini terjadi akibat masyarakat tidak mengenali tanda bahaya dan tidak memiliki alat transportasi untuk menuju rumah sakit.

"Banyak masyarakat yang tidak mengenali tanda bahaya dan dia tidak mau diisolasi di tempat isolasi terpusat," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin, 23 Agustus 2021.

 

Bangun Kesadaran Lindungi Lansia

Kedua, masyarakat tidak melindungi orang lanjut usia dan orang yang memiliki komorbid (penyakit penyerta). Padahal, sebagian besar pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia merupakan lansia dan orang memiliki komorbid.

Windhu meminta masyarakat mulai membangun kesadaran melindungi lansia dan orang dengan komorbid. Upaya ini penting untuk menekan angka kematian Covid-19.

"Ini harus dilindungi, jangan seperti sekarang. Mal sudah dibuka, terus yang datang kadang-kadang orang tua ikut datang ke mal. Itu artinya, masyarakat itu tidak melindungi lansia. Kalau punya orang tua, punya komorbid, itu harus kita jaga. Jangan jalan-jalan, makan di restoran, piknik dan lain sebagainya," pesannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya