Tingkatkan Vaksinasi Lansia, Pemda Diminta Lebih Kreatif Berikan Pendekatan

Ardiansyah menilai perlu adanya badan khusus yang bertugas untuk menyaring informasi-informasi hoaks seputar kesehatan, termasuk vaksin

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2022, 22:16 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 19:57 WIB
FOTO: Vaksinasi Massal untuk Warga Lansia
Warga lanjut usia (lansia) menunggu untuk menerima suntikan vaksin Sinovac dari petugas medis di Alun-Alun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/2/2022). Sebanyak 600 dosis vaksin Sinovac disiapkan pemerintah setempat untuk warga lansia guna mencegah penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah daerah (pemda) dituntut kreatif untuk meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat lanjut usia (lansia). Karena itu, masih banyak lansia yang belum menerima vaksin, padahal tergolong kelompok rentan terkena risiko fatal akibat Covid-19.

“Pemda harus melakukan pendekatan yang lebih persuasif. Tentu setiap orang atau kelompok masyarakat memiliki tokoh yang mereka dengarkan,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar kepada wartawan, Rabu (23/2/2022).

Dia mengatakan, pemda juga harus bisa merangkul tokoh-tokoh tersebut untuk bisa membantu dalam mengajak masyarakat, terutama lansia, untuk bisa mengikuti kegiatan vaksinasi.

"Selain mengurangi tingkat keparahan dan kematian, vaksinasi tentu diharapkan bisa membantu transisi pandemi ke endemi oleh karena tercapainya herd immunity di masyarakat," kata dia.

Selain itu, dia menilai perlu adanya badan khusus yang bertugas untuk menyaring informasi-informasi hoaks seputar kesehatan, termasuk vaksin. “Pemerintah juga harus terus mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi yang benar menggunakan berbagai media dan platform untuk menutupi pemberitaan hoaks yang ada,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR Yahya Zaini menilai sebenarnya lansia tidak menolak untuk divaksin. Kata dia, lansia punya keterbatasan untuk ke tempat vaksinasi. 

"Usia lansia punya keterbatasan akses, selain faktor usia yang susah mobilitasnya, juga gaptek. Pemerintah bersama pemda perlu melakukan sosialisasi yang lebih intensif juga perlu pendampingan,” kata Yahya.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemda Harus Proakktif

Vaksinasi Booster Dari Rumah ke Rumah
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada lansia saat vaksinasi booster COVID-19 dari rumah ke rumah di Poris Plawad, Tangerang, Jumat (21/1/2022). Pelaksanaan vaksinasi dari rumah ke rumah untuk memudahkan para lansia mendapatkan vaksin booster COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selain itu, kata dia, pemda perlu proaktif mendatangi lansia atau dikumpulkan dalam satu tempat.

"Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk menurunkan pandemi,” imbuhnya.

Namun, kata dia, pemerataan vaksin belum terpenuhi di dunia. “Salah satu sebab munculnya Omicron karena adanya ketidakadilan vaksin di dunia. Seperti di kawasan Afrika yang masih tertinggal. Perlu ada gerakan dari WHO untuk membuat keadilan vaksin di dunia,” ungkapnya.

Selain itu, dia menilai di dunia serba digital saat ini memberantas hoaks bukan perkara mudah. Menurut dia, yang perlu dilakukan pemerintah memberikan informasi yang intensif dan masif ke masyarakat. 

"Pemerintah perlu bekerja lebih keras lagi untuk membuat digitalisasi informasi mengenai Covid-19. Serta menerapkan strategi komunikasi yang jitu dengan melibatkan semua stakeholders," pungkas dia

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya