Akhir Pelarian Sopir Bus yang Terlibat Kecelakaan Tewaskan 4 Penumpang Pikap di Jalinsum

Sang sopir sempat berdiam diri di sekitar lokasi tabrakan. Kemudian dia naik bus untuk sampai di Ibu Kota Banten dan berlindung di rumah mertuanya.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 06 Mei 2022, 14:32 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2022, 14:32 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi kecelakaaan. 

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut yang menelan empat korban jiwa terjadi di ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), pada Jumat, 29 April 2022 sekitar pukul 05.00 wib.

Pagi itu, di Desa Rantau Jaya, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel), mobil pikap berisikan empat orang menghantam bus Family Raya. Akibatnya, penumpang pikap meninggal dalam musibah tersebut. Usai kejadian, supir bus melarikan diri hingga ke Kota Serang, Banten.

Identitas korban yakni Deni Riansyah (25), Meliya Yujita (30), Delpin (3) dan Mas (53) yang merupakan warga Lubuk Linggau Barat.

"(Kabur) di Kota Serang tempat istri sama mertua. Sempat aku berada disitu (lokasi kecelakaan) dan setelah itu saya melarikan diri untuk mengamankan badan dan tidak memperbesar masalah," kata supir bus Family Raya, W (37) di Polsek Serang, Kota Serang, Jumat (06/05/2022).

Polisi menerangkan W diamankan dirumah mertuanya di Kota Serang, Banten pada Kamis sore, 05 Mei 2022, sekitar pukul 18.00 wib. Supir diamankan dengan cara meminta baik-baik ke keluarga. W maupun seluruh keluarganya menyerahkan diri secara ikhlas untuk diperiksa oleh polisi.

Polres Serkot tengah berkoordinasi dengan Polres Musi Rawas Utara terkait penanganan hukumnya.

"Kejadian ini viral, kemudian kita analisis dan mengumpulkan informasi dari Polres Musi Rawas Utara di Sumatera Selatan. Proses hukum nya di Musi Rawas Utara," kata Kapolres Serkot, AKBP Maruli Ahiles Hutapea, dilokasi yang sama, Jumat (06/05/2022).

Berdasarkan keterangan dari sang supir, AKBP Maruli Ahiles Hutapea menjelaskan saat kejadian bus berada di jalur kiri, kemudian dari arah berlawanan pikap menerobos kendaraan di depannya hingga terjadi tabrakan.

Kapolres Serkot bercerita, W sempat berdiam diri dulu di sekitar lokasi tabrakan. Kemudian dia menaiki bus untuk sampai di Ibu Kota Banten dan berlindung di rumah mertuanya.

"Menurut pelaku, supir itu di jalur kiri dan di berlawanan arah (pikap) memotong (jalur) dan menghantam badan bus. Pelaku mengatakan yang bersangkutan khawatir di massa di sana. Kemudian naik bus ke Lubuk Linggau, kemudian langsung ke Kota Serang," jelasnya.

Data Kecelakaan hingga 2 Mei

Posko Operasi Ketupat tahun 2022 melaporkan sepanjang musim arus mudik Lebaran 2022, mulai tanggal 23 April hingga 2 Mei 2022 terjadi 51 kecelakaan yang terjadi di jalan tol.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, untuk jalan non tol ada 2.894 kecelakaan.

"Kecelakaan di jalan tol sebanyak 51. Sementara kecelakaan di jalan non-tol terjadi sebanyak 2.894 kejadian," kata dia kepada awak media, Selasa (3/5/2022).

Dedi menerangkan, jika secara keseluruhan jumlah kecelakaan baik di jalan tol maupun non tol sebanyak 2.945.

Meski begitu, angka kecelakaan lebaran tahun ini turun satu persen ketimbang tahun 2021.

"Jumlah korban meninggal dunia, luka ringan mengalami penurunan. Untuk luka berat ada peningkatan," ujar Dedi.

Dalam kesempatan ini Korlantas Polri, kata Dedi juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang mudik untuk menghindari puncak arus balik yang diperkirakan terjadi pada tanggal 6,7,8 Mei 2022.

"Karena itu, bisa dipertimbangkan oleh warga setelah silaturahmi dengan keluarga, bisa dimanfaatkan waktu pulang lebih awal. Kalau memang waktunya cukup bagi yang cuti, bisa pulang setelah tanggal 9," ucap Dedi.

Dalam menghadapi puncak arus balik, polisi juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi potensi kepadatan. Yakni, one way dan contraflow.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya