Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menyebut dalam minggu depan para pimpinan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu akan kembali bertemu membahas hal strategis.
Namun, ia belum menyebut apa saja hal strategis yang akan dibahas Koalisi Indonesia Bersatu, seperti soal Pemilu 2024.
Menurutnya, pertemuan itu untuk merekatkan persatuan antar partai koalisi.
Advertisement
Baca Juga
"Kami tidak menutupi kemungkinan bahwa dalam minggu-minggu ke depan para pihak, para pimpinan partai pasti akan bertemu untuk membahas hal-hal yang sifatnya strategis yang bisa dikerjasamakan diantara kita secara produktif untuk kegiatan-kegiatan politik ke depannya," kata Eddy kepada wartawan, Jumat (13/5/2022).
Dia mengatakan, belum ada pembahasan soal siapa yang akan diusung sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada pertemuan kemarin.
"Belum ada pembahasan lain-lain-lain menyangkut hal yang lebih jauh daripada itu," kata Eddy.
Dia menyebut, pertemuan Golkar, PAN dan PPP kemarin lebih kepada menyamakan gagasan dan persepsi bersama. Ketiganya sepakat mengedepankan politik gagasan.
"Politik gagasan, politik konsep, politik ide. Di mana yang nantinya akan dipertarungkan itu adalah gagasan, konsep, ide. Bukan identitas, bukan masalah-masalah primordial, bukan hal-hal yang sifatnya justu akan bermuara pada polarisasi di masyarakat dan pembelahan yang lebih dalam terhadap anak bangsa," jelas Eddy.
"Kita ingin cegah hal itu, sehingga yang kita akan kedepankan adalah masalah politik gagasan. Supaya apa? Tujuannya adalah supaya kita sebagai anak bangsa bisa merajut persatuan lebih kuat lagi. Jadi pembahasan lebih pada hal itu," pungkasnya.
Â
Belum Bahas soal Capres
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengatakan, dalam pertemuan Golkar, PPP dan PAN kemarin belum dibahas siapa yang akan diusung Koalisi Indonesia Bersatu.
Menurut dia, akan ada pertemuan lanjutan yang akan dilakukan Koalisi Indonesia Bersatu. Diketahui, Mardiono turut hadir dalam pertemuan semalam menemani Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
"Dalam silaturahmi itu tidak membicarakan tentang pencapresan, melainkan diskusi politik untuk bisa membangun bangsa ke depan bisa lebih baik lagi itu yang menjadi tujuan utama," kata dia ketika dihubungi, Jumat (13/5/2022).
Menurut Mardiono, dalam pertemuan tersebut, partai Golkar tidak memberikan syarat agar Ketua Umumnya Airlangga Hartarto harus dimajukan di Pemilu 2024 sebagai Capres.
"Belum sampai ke situ. Perjalanan masih panjang," kata dia.
Â
Advertisement
Tak Akan Ganggu
Menjelang Pemilu 2024, Partai Golkar, PAN dan PPP sepakat untuk menjalin koalisi. Mereka pun menamakannya sebagai Koalisi Indonesia Bersatu.
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan, tak ada hubungannya antara menteri fokus kerja dengan koalisi dibentuk.
Diketahui, dua kader dari koalisi tersebut menjabat sebagai menteri, yaitu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang kini menjabat sebagai Menko Perekonomian, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Adapun Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sudah mengingatkan agar para menterinya fokus bekerja menyusul adanya tahapan Pemilu 2024 yang sebentar lagi akan dimulai.
"Memang apa hubungannya antara menteri fokus kerja dengan rencana koalisi 3 partai itu?" ujar Arsul kepada Merdeka.com, Jumat (13/5/2022).
Dia mengaku, alasan deklarasi Golkar, PAN dan PPP sejak dini agar koalisi tak bersifat pragmatis. Yaitu sekedar bicara paslon Pilpres dan bagi-bagi jatah di kabinet nanti.
"Pembicaraan awal 3 ketum Partai Golkar, PAN, PPP untuk merencanakan koalisi dalam Pilpres 2024 adalah bagian dari ikhtiar agar koalisi partai tidak bersifat pragmatis, yakni hanya sekedar bicara tentang paslon Pilpres dan bagi-bagi kursi kabinet," ungkap Arsul.
Â
Sah Saja
Sementara, Partai Gerindra menilai kerja sama ketiga parpol tersebut sah-sah saja meski Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan menterinya untuk fokus kerja.
"Yang berkoalisi kan partai, enggak apa-apa menurut saya, ini kan dinamika politik," kata Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada Merdeka.com, Jumat (13/5/2022).
Menurut dia, adanya kegiatan politik dari menteri Presiden Jokowi tidak menganggu kinerja di kabinet. Kata dia, kerja kerja politik bisa dilakukan oleh pengurus kader parpol tanpa mengesampingkan agenda pemerintah.
"Yang diminta Pak Jokowi adalah menterinya fokus kerja itu juga bisa dilakukan fokus kerja membantu Pak Jokowi di pemerintahan, tapi partainya berkoalisi, kan gak masalah. kerja kerja politik kan bisa dilakukan oleh kepengurusan kader lain," tutur Dasco.
Lebih lanjut, sikap politik Gerindra saat ini masih fokus konsolidasi partai untuk penjajakan koalisi. Gerindra belum mau buru-buru mengambil sikap politik seperti Golkar, PAN dan PPP.
"Kalau Gerindra sementara kami masih sibuk konsolidasi partai untuk penjajakan penjajakan koalisi, masih tetap ya kita akan lakukan," pungkas Dasco.
Â
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement