2 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB Papua, Panglima TNI: Penyanderaan Ini Lain dari Lainnya

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, tidak ada tenggat waktu untuk menyelamatkan pilot Susi Air, Captain Philips M yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Apr 2023, 15:05 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2023, 15:05 WIB
Berdar klaim foto pilot pesawat Susi Air yang dibakar KKB Papua bergabung dengan KKB
Tangkapan layar klaim foto pilot pesawat Susi Air yang dibakar KKB Papua bergabung dengan KKB

Liputan6.com, Jakarta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, tidak ada tenggat waktu untuk menyelamatkan pilot Susi Air, Captain Philips M. Sudah dua bulan pilot itu disandera Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

"Ya jadi tidak ada tenggat waktu membebaskannya," Yudo menegaskan, Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Dia kemudian menjelaskan alasan operasi pembebasan ini tidak memiliki tenggat waktu. Menurut dia, penyanderaan ini berbeda dengan penyanderaan lainnya. Salah satunya karena lokasi.

"Karena memang tempatnya ini lain. Jadi, penyanderaan ini lain dengan yang lain. Yang disandera kan tahu sendiri fotonya itu," kata Yudo.

Dia menegaskan, tim gabungan tetap akan menggunakan cara persuasif dalam menyelamatkan pilot Susi Air. Captain Philips M telah disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sejak awal Februari 2023 lalu.

"Kita tetep melaksanakan tugas untuk bisa membebaskan itu, tapi tentunya saya akan tetap melaksanakan secara persuasif, memanfaatkan tokoh agama, tokoh masyarakat maupun Bupati Nduga untuk bisa dilaksanakan secara persuasif," kata Yudo di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Meski, lanjut dia, TNI bisa saja melakukan penyelamatan dengan cara militer, mengingat banyaknya prajurit TNI yang dimiliki NKRI dan alat perang yang lengkap.

Namun, cara militer ini memiliki risiko yang sangat besar.

"Kalau saya menggunakan operasi militer pun juga bisa, menyerang secara militer saya bisa, saya punya alat, punya apa namanya. Punya prajurit yang profesional, tapi nanti siapa korbannya? Masyarakat pasti," ujar Yudo.

"Dan apabila saya bebaskan dengan cara militer pasti nanti saya sudah monitor dari pembicaraan nanti kalau ketemu TNI bunuh saja ini, tembak saja ini. Nah nanti biar TNI yang dituduh membunuh pilot ini. Nah saya enggak mau terjadi seperti itu," sambung dia.

 

Sudah Tahu Posisinya

Oleh karena itu, Yudo memastikan, jika TNI tetap menggunakan cara persuasif dalam menyelamatkan pilot Susi Air tersebut.

"Sehingga, kita usahakan secara persuasif, mereka bisa kita bebaskan dengan aman, kondusif, dan masyarakat pun juga tidak tedampak," jelas Yudo.

"Karena mereka bersama sama terus dengan masyarakat dengan anak-anak. Posisi posisi sudah, kita sudah tau posisi di mana, sudah," pungkas dia.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka

Infografis Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga Papua Diduga Ulah KKB. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga Papua Diduga Ulah KKB. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya