Liputan6.com, Jakarta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengungkapkan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) telah memberikan nilai tambah ekonomi sebesar kurang lebih Rp 5.219 triliun kepada perekonomian Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat menyerahkan sertifikat aset Barang Milik Daerah (BMD) dan Barang Milik Negara (BMN), sertipikat aset PT PLN (Persero), sertifikat tanah wakaf, serta sertifikat untuk rumah ibadah di Pendopo Delta Wibawa, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Jumat (5/5/2023).
Baca Juga
"Sejak tahun 2017 sampai 2023 ini, PTSL telah memberikan nilai ekonomi sebanyak ±Rp5.219 triliun. Artinya ini adalah indikasi perekonomian rakyat sedang berkembang," jelas Hadi.
Advertisement
Dia pun menuturkan, diantara nilai tambah itu, Kabupaten Sidoarjo berkontribusi sebesar kurang lebih Rp 160 miliar yang diperoleh dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Hak Tanggungan sejak tahun 2020.
Di sisi lain, Hadi juga menyoroti perihal tanah rumah ibadah dan wakaf yang ditargetkan selesai pada 2024. Jika seluruh rumah ibadah telah disertifikatkan maka bisa dengan mudah menyampaikan data jumlah seluruh rumah ibadah yang ada di Indonesia.
"Program penyertipikatan tanah wakaf terus kita lakukan sampai dengan akhir 2024. Saya telah meminta kepada Pak Kepala Kanwil untuk segera mendata semua masjid, rumah ibadah lainnya, agar lebih mudah di monitor mana yang belum tersertipikasi," jelas hadi.
Â
Menambah Program
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdor Ali turut hadir dalam kesempatan itu menyampaikan kebanggaannya terhadap program PTSL.
Ia meminta kepada Menteri ATR/Kepala BPN untuk menambah program PTSL di Kabupaten Sidoarjo.
"Pak Menteri, mohon PTSL di Sidoarjo ini ditambah, karena itu sangat berdampak baik buat kami," kata Ahmad.
Advertisement