Liputan6.com, Jakarta Guna mengajak pekerja atau buruh menatap masa depan dunia ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan mengkampanyekan “May Day 2024: Kerja Bersama Wujudkan Pekerja/Buruh yang Kompeten" di Hari Buruh Internasional 2024.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, masa depan dunia ketenagakerjaan akan dipenuhi dengan dinamika dunia usaha dan industri yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan informasi. Ia menyebut, hal itu tercermin dari kondisi saat ini yang telah memasuki era digitalisasi.
“Masa depan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh kita," katanya.
Advertisement
Oleh karenanya, secara khusus, saya mengajak teman-teman pekerja/buruh untuk terus berupaya meningkatkan kompetensi dan daya saing,” jelas Ida.
Dirinya juga mengungkapkan, peningkatan kompetensi dan daya saing pekerja/buruh memiliki dua tujuan utama bagi pekerja/buruh.
"Pertama, meningkatkan keterampilan, keahlian, kemampuan, dan kapasitasnya sehingga dia mampu meningkatkan kariernya," ungkap Ida.
"Kedua, peningkatan kompetensi dan daya saing bertujuan untuk membekali diri dengan berbagai keterampilan dan kompetensi yang dapat digunakan untuk alih profesi," jelasnya.
Ida menyebut, dua hal itu sangat penting agar pekerja atau buruh dapat terus survive menghadapi dinamika dunia ketenagakerjaan yang semakin dinamis dan kompetitif.
“Untuk menghadapi masa depan ketenagakerjaan, menjadi terampil saja tidak cukup. Kita harus terus menerus mengasah diri, meningkatkan kapasitas diri, agar kita selalu bisa beradaptasi dengan perubahan,” sebutnya.
Siapkan Berbagai Instrumen
Ida menjelaskan bahwa Kemnaker telah menyiapkan berbagai instrumen meningkatkan kompetensi dan daya saing para pekerja/buruh.
"Di antaranya pelatihan vokasi melalui program BLK Komunitas bagi pekerja/buruh, hingga saat ini Kemnaker telah membangun 8 BLK Komunitas yang didirikan bagi serikat pekerja/serikat buruh, jelasnya.
“Jumlah ini tentu masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pekerja/buruh kita, ke depan akan lebih memperluas lagi akses peningkatan kompetensi bagi para pekerja/buruh kita,” imbuh Ida.
Dirinya menyebut, BLK atau BPVP juga terbuka bagi pekerja/buruh yang ingin meningkatkan keterampilan dan kompetensi.
"Karena berbagai instrumen peningkatan keterampilan yang disediakan pemerintah tidak hanya untuk membekali keterampilan bagi angkatan kerja baru, namun juga untuk meningkatkan keterampilan dan alih keterampilan bagi angkatan kerja lama atau pekerja/buruh," sebut Ida.
“Kami sadar bahwa berbagai instrumen tersebut belum mencukupi untuk memfasilitasi seluruh pekerja/buruh di Indonesia," imbuhnya.
Ia pun mengajak kementerian/lembaga, pemda, dan pihak-pihak untuk bersama-sama menjadikan topik peningkatan kompetensi pekerja/buruh ini sebagai isu bersama.
(*)
Advertisement