Sembilan Pemain Judi Online di Aceh Barat Dihukum Cambuk

Kejaksaan Negeri Aceh Barat melakukan eksekusi hukuman cambuk terhadap sembilan orang terpidana judi online (maisir) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Meulaboh.

oleh Aries Setiawan diperbarui 06 Sep 2024, 05:10 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2024, 05:10 WIB
Hukuman Cambuk 1 dari 9 Penjudi di Aceh Ditunda Akibat Sakit
Sembilan pemain judi online di Aceh dihukum cambuk. (Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta Kejaksaan Negeri Aceh Barat melakukan eksekusi hukuman cambuk terhadap sembilan orang terpidana judi online (maisir) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Meulaboh.

Kepala Seksi Barang Bukti Kejaksaan Negeri Aceh Barat, Mawardi, mengatakan kesembilan terpidana ini telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah, melakukan jarimah maisir dengan nilai taruhan dan/atau keuntungan paling banyak dua gram emas murni sebagaimana dalam dakwaan tunggal.

Ada pun kesembilan terpidana yang menjalani hukum cambuk tersebut yakni, Burhan Syah (42 tahun), warga Desa Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

Kemudian Puji Purnama (28 tahun) warga Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

Afrianto (39 tahun) dan Reza Pahlawan (39 tahun), Herman (40 tahun) serta Fajri (35 tahun) masing-masing tercatat sebagai warga Desa Padang Seurahet, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

Kemudian Sudirman (40 tahun) warga Desa Subarang, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan, Faisal Hendri (54 tahun) warga Desa Sinabang, Kecamatan Simeulue, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh dan Ferizal (35 tahun) warga Desa Pasi Masjid, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.

Mawardi menjelaskan kesembilan terpidana ini sebelumnya divonis hukuman pidana cambuk masing-masing sebanyak 10 kali oleh majelis hakim yang menyidangkan perkara tersebut.

Karena sudah menjalani kurungan penjara selama 39 hari, hukuman cambuk kepada mereka dikurangi masing-masing dua kali sehingga menjadi delapan kali cambuk untuk setiap terpidana.

Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 18 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Acara Jinayat yang menyatakan bahwa "untuk penahanan paling lama 39 (tiga puluh sembilan) hari dikurangi dua kali cambuk.

"Dengan adanya pelaksanaan hukuman cambuk tersebut, kami berharap masyarakat tidak lagi melakukan tindak pidana pelanggaran syariat Islam seperti melakukan judi online atau perbuatan yang dilarang dalam ajaran agama Islam," kata Mawardi seperti dilansir Antara, Kamis (5/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dukung Hukum Cambuk bagi Pelaku Judi Online

Judi Slot Online
Ilustrasi judi slot online.

Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Aceh Barat, Azim kepada Antara di Meulaboh mengatakan, pihaknya mendukung pelaksanaan hukuman cambuk bagi pelaku judi online.

Menurutnya, tindakan judi daring atau judi online selama ini sangat meresahkan masyarakat, karena dapat merugikan warga yang bermain judi online.

"Kami berharap pelaku judi online yang dihukum hari ini ke depan tidak lagi mengulangi perbuatannya," kata Azim.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berharap pelaksanaan hukum cambuk dapat menyadarkan masyarakat agar tidak meakukan tindak pidana judi online dan pelanggaran syariat Islam lainnya.

Infografis Transaksi Judi Online Capai Rp 600 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Transaksi Judi Online Capai Rp 600 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya