Liputan6.com, Tarakan Puncak acara penurunan Padaw Tujuh Dulung dalam Festival Iraw Tengkayu Ke-XIII yang digelar di Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai Amal, Tarakan, Kalimantan Utara pada Minggu (6/10/2024) menyedot puluhan ribu orang untuk menyaksikan atraksi adat dan budaya Suku Tidung tersebut.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan mengungkapkan, kegiatan tersebut berjalan dengan sukses dan lancar tanpa hambatan yang berarti.
“Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena acara ini berjalan dengan lancar, ini berkat semua komponen, stakeholders bekerja sama dan berkolaborasi serta bersinergi dalam rangka kita merajut kebersamaan, merajut keberagaman dengan suatu hal yang diekspresikan lewat budaya,” ungkapnya.
Advertisement
Bustan juga mengatakan, perayaan pesisir ini sangat luar biasa dan akan menjadi bahan evaluasi setiap tahunnya guna menyempurnakan acara yang sama di tahun-tahun yang akan datang.
“Kami dari Pemerintah Kota Tarakan, mohon dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekomoni Kreatif, dan Alhamdulillah sudah dapat piagam penghargaan,” katanya.
Bustan menegaskan, perlu ada program-program baru untuk pengembangan destinasi wisata di Tarakan yang memiliki potensi sangat luar biasa.
“ Saya rasa dapat disyukuri dan saya sekali lagi ucapkan terima kasih kepada stakeholders yang berperan menyukseskan acara Iraw Tengkayu XIII dengan penurunan Padaw Tujuh Dulung,” tegasnya.
Bustan pun menjelaskan, Pemkot Tarakan akan terus melakukan inovasi serta mencari terobosan baru terkait dengan potensi wisata yang ada, sehingga bisa menjadi daya tarik pengunjung datang ke Bumi Paguntaka.
“Insya Allah kita selalu melakukan inovasi-inovasi untuk mencari terobosan baru, minimal meningkatkan capaian-capaian di tahun ini, sehingga di tahun berikutnya bisa lebih baik lagi," jelasnya.
"Saya rasa sinergi dan kolaborasi itu sangat penting, termasuk dengan kawan-kawan media yang membantu kemajuan Tarakan dibidang wisata,” imbuh Bustan.
Makna Iraw Tengkayu
Iraw berasal dari bahasa Tidung yang memiliki arti perayaan, sedangkan Tengkayu bermakna pesisir. Dalam perayaan budaya tersebut, dilakukan pelarungan Perahu Tujuh Dulung tiruan yang dilakukan bertepatan dengan dimulainya air pasang atau sekitar pukul 15.00 WITA.
Dalam kegiatan tersebut, pemangku adat pun memandu pelaksanaan acara sedangkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengikuti dari belakang.
(*)
Advertisement