Konflik antarwarga di Sampang, Madura, Jawa Timur, hingga kini belum ditemukan solusinya. Baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan ulama masih terus mencari titik temu di antara kedua pihak yang bertikai. Namun, pemerintah menginginkan pengungsi Sampang yang kini ada di Sidoarjo, Jawa Timur, bisa kembali ke rumahnya.
"Yang paling bagus memang kembali ke kampung halaman masing-masing," ujar Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Namun, keinginan itu bukannya tanpa syarat. Djoko tak mau jika kepulangan para pengungsi malah membuat masalah baru dan menjadikan masalah ini tak selesai-selesai. "Dalam pendekatan saya, harus terjamin orang itu, keamanan dan keselamatannya," tegasnya.
Jika memang para pengungsi nantinya akan dikembalikan ke kampungnya, lanjut Djoko, kedua belah pihak yang bertikai harus berhenti saling menyalahkan. "Saya minta jaminan, kalau mereka kembali harus aman. Tidak ada lagi intimidasi, baik dari mereka sendiri atau kedua belah pihak," imbuhnya.
Yang jelas, proses rekonsiliasi itu tengah dirintis. Semuanya sangat berhati-hati dan dalam suasana yang tenang untuk mencari pemecahan terbaik. "Proses perundingan menuju ke situ, nanti ada tim rekonsiliasi yang sedang bekerja," kata dia.
Ketika disinggung tentang pertemuan antara Presiden SBY dengan kaum Syiah Sampang, Kamis 1 Agustus, Djoko mengatakan, itu bukan perundingan, melainkan hanya pertemuan biasa. "Semalam itu bukan perundingan, Presiden sudah menerima kelompok yang satu, sekarang menerima yang lainnya," tutur Djoko.
Pengungsi yang juga penganut Syiah asal Kabupaten Sampang, Madura, itu saat ini ditempatkan di rumah susun di Sidoarjo. Mereka sebelumnya mengungsi di GOR Kabupaten Sampang setelah sebagian rumah mereka di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Sampang, dibakar dan dirusak oleh sekelompok orang pada 26 Agustus 2012 lalu. (Frd/Ism)
"Yang paling bagus memang kembali ke kampung halaman masing-masing," ujar Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Namun, keinginan itu bukannya tanpa syarat. Djoko tak mau jika kepulangan para pengungsi malah membuat masalah baru dan menjadikan masalah ini tak selesai-selesai. "Dalam pendekatan saya, harus terjamin orang itu, keamanan dan keselamatannya," tegasnya.
Jika memang para pengungsi nantinya akan dikembalikan ke kampungnya, lanjut Djoko, kedua belah pihak yang bertikai harus berhenti saling menyalahkan. "Saya minta jaminan, kalau mereka kembali harus aman. Tidak ada lagi intimidasi, baik dari mereka sendiri atau kedua belah pihak," imbuhnya.
Yang jelas, proses rekonsiliasi itu tengah dirintis. Semuanya sangat berhati-hati dan dalam suasana yang tenang untuk mencari pemecahan terbaik. "Proses perundingan menuju ke situ, nanti ada tim rekonsiliasi yang sedang bekerja," kata dia.
Ketika disinggung tentang pertemuan antara Presiden SBY dengan kaum Syiah Sampang, Kamis 1 Agustus, Djoko mengatakan, itu bukan perundingan, melainkan hanya pertemuan biasa. "Semalam itu bukan perundingan, Presiden sudah menerima kelompok yang satu, sekarang menerima yang lainnya," tutur Djoko.
Pengungsi yang juga penganut Syiah asal Kabupaten Sampang, Madura, itu saat ini ditempatkan di rumah susun di Sidoarjo. Mereka sebelumnya mengungsi di GOR Kabupaten Sampang setelah sebagian rumah mereka di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Sampang, dibakar dan dirusak oleh sekelompok orang pada 26 Agustus 2012 lalu. (Frd/Ism)