PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan kemudahan masyarakat untuk bisa membeli tiket secara online sehingga calon penumpang tidak perlu datang ke stasiun dan antre berdesak-desakan. Karena itu, penjualan tiket secara online terus digencarkan.
"Masyarakat tidak harus ke stasiun. Kita targetkan penjualan online di atas 80%, seperti pesawat 90 persen online. Sekarang baru 60%. Jadi bagaimana kita harus sosialisasi sambil pembelajaran kepada masyarakat," ujar Kepala Humas Daop I PT KAI, Sukendar Mulya di Stasiun Senen, Jakarta, Rabu (7/8/2013).
Terkait kecenderungan masyarakat yang lebih memilih membeli tiket secara langsung, Sukendar mengaku agak kesulitan. Karena itu berkaitan dengan faktor budaya atau kebiasaan masyarakat. Masyarakat terkadang merasa lebih puas jika membeli secara langsung di loket stasiun.
"Kecenderungan masyarakat penasaran, siapa tahu ada pembatalan atau yang masih kurang. Masyarakat masih cenderung membeli melalui stasiun, dia nggak mau menggunakan sistem online, pokoknya lebih puas datang langsung," imbuh Sukendar.
Padahal, PT KAI telah menyosialisasikan penjualan tiket secara online sejak 7 tahun lalu. Kini, sedang gencar-gencarnya penjualan melalui minimarket, kantor pos, reservasi, internet, dan sebagainya.
"Itu merupakan fasilitas. Sosialisasi dan publikasi sudah cukup banyak, tapi harus terus disosialisasikan dan dipromosikan. Ini strategi, terima kasih masukannya," tukas Sukendar. (Adi/Ism)
"Masyarakat tidak harus ke stasiun. Kita targetkan penjualan online di atas 80%, seperti pesawat 90 persen online. Sekarang baru 60%. Jadi bagaimana kita harus sosialisasi sambil pembelajaran kepada masyarakat," ujar Kepala Humas Daop I PT KAI, Sukendar Mulya di Stasiun Senen, Jakarta, Rabu (7/8/2013).
Terkait kecenderungan masyarakat yang lebih memilih membeli tiket secara langsung, Sukendar mengaku agak kesulitan. Karena itu berkaitan dengan faktor budaya atau kebiasaan masyarakat. Masyarakat terkadang merasa lebih puas jika membeli secara langsung di loket stasiun.
"Kecenderungan masyarakat penasaran, siapa tahu ada pembatalan atau yang masih kurang. Masyarakat masih cenderung membeli melalui stasiun, dia nggak mau menggunakan sistem online, pokoknya lebih puas datang langsung," imbuh Sukendar.
Padahal, PT KAI telah menyosialisasikan penjualan tiket secara online sejak 7 tahun lalu. Kini, sedang gencar-gencarnya penjualan melalui minimarket, kantor pos, reservasi, internet, dan sebagainya.
"Itu merupakan fasilitas. Sosialisasi dan publikasi sudah cukup banyak, tapi harus terus disosialisasikan dan dipromosikan. Ini strategi, terima kasih masukannya," tukas Sukendar. (Adi/Ism)