Relawan: Jokowi Idealnya Capres 2019, Tapi...

Anggota Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP) Muchtar Pakpahan menyatakan, Jokowi adalah sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat.

oleh Oscar Ferri diperbarui 16 Agu 2013, 14:12 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2013, 14:12 WIB
jokowi-monas130214c.jpg
Indonesia tak hanya membutuhkan seorang pemimpin yang bisa melakukan perbaikan, jujur, dan bersih. Tapi juga seorang figur yang dekat dengan rakyat.

Salah satu anggota Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP) Muchtar Pakpahan mengatakan, sosok Joko Widodo atau Jokowi adalah sosok yang dekat dengan rakyat.

"Dia jujur, tidak korupsi, melakukan perbaikan. Dia suka dekat dengan rakyat, dia tidak mau bicara lips service. Dan itu semua ada pada Jokowi," kata Muchtar di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2013).

Menurut dia, sudah saatnya Jokowi maju capres pada Pemilu 2014. Tak perlu menunggu hingga 2019 atau 2024. Mengingat, Indonesia saat ini sedang 'sakit' dan kian semrawut.

"Idealnya memang 2019. Tapi dilihat dari predikatnya itu menurut saya sudah pantas. Dari Walikota Solo ke Gubernur DKI, kemudian setengah melompat jadi capres. Ya nggak apa-apa," ujarnya.

Muchtar melihat ada sedikit persamaan antara Jokowi dan Soekarno. Yang beda hanya zaman dan objek pemerdekaannya.

"Eranya beda memang. Kalau dulu Soekarno memerdekakan imperialisme. Sekarang Jokowi memerdekakan kapitalisme neoliberalisme," imbuhnya.

Butuh

Anggota Relawan Jokowi yang lain, Roy Marten mengatakan, Jokowi pasti mau jadi presiden, jika memang dicalonkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Tapi kalau tidak dicalonkan, ya tidak berarti tidak jadi," terang Roy.

Di mata Roy, Jokowi adalah sosok pemimpin yang mengerti aspirasi rakyat. Apalagi, di tengah zaman yang menurutnya Indonesia belum benar-benar merdeka. Maka figur Jokowi sangat dibutuhkan.

"Kan kalau secara fisik, iya kita merdeka. Tapi secara ekonomi, kita belum merdeka. Kita masih tergantung kapada asing. Makanya kita butuh sosok yang seperti Jokowi," tutur Roy. (Frd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya