[VIDEO] Setelah Mogok 3 Hari, Pengrajin Tempe Kebanjiran Pembeli

Meski harga naik dan ukuran lebih kecil, pembeli tahu tempe tetap mengantre. Setelah mogok 3 hari, mereka pun dibanjiri pembeli.

oleh Rochmanuddin diperbarui 12 Sep 2013, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2013, 15:00 WIB
pedagang-tahu-tempe-1130912-b.jpg
Tahu dan tempe, makanan favorit sehari-hari yang bergizi ini kini bisa kembali didapatkan di pasar tradisional. Seperti di pasar Palmerah, Jakarta Barat, setelah sebelumnya menghilang 3 hari karena perajin dan pedagang tahu tempe mogok produksi secara massal akibat melambungnya harga kedelai.

Meski sudah kembali berjualan tahu tempe, tapi seperti tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (12/9/2013), pedagang maupun pembeli mengeluhkan harga makanan berbahan baku kedelai ini yang kini lebih mahal.

Menurut salah seorang pedagang, satu ember berisi 100 buah tahu yang biasanya dibeli dari perajin tahu dengan harga Rp 175 ribu, kini menjadi Rp 200 ribu.

Pedagang pun terpaksa menaikkan harga jual tahu rata-rata Rp 1.000 dari harga sebelumnya, agar tidak merugi. Begitupun dengan tempe, selain harganya naik, ukurannya juga lebih kecil dan lebih tipis dibanding biasanya.

Kendati, pembeli masih ramai membeli hingga ada yang tak kebagian karena tempe telah habis dibeli sejak pagi. Namun pembeli mengaku keberatan dengan harga tahu tempe yang naik, meski terpaksa membeli. Alasan mereka, karena terbiasa mengkonsumsi sebagai makanan sehari-hari untuk keluarga maupun dijual kembali sebagai makanan olahan.

Menurut pembeli, jika harga tahu tempe terus naik, mereka juga terpaksa akan mengurangi pembelian, karena berbagai kebutuhan lain yang juga harus dipenuhi.

Hingga kini harga kedelai belum juga turun, masih di kisaran Rp 9 hingga Rp 10 ribu per kilogram. Sehingga mencekik biaya produksi perajin tahu tempe.

Sama halnya di Pasar Anyar, Tangerang, Banten, meski harga tahu tempe naik Rp 1.000 dengan ukuran lebih kecil, pembeli tidak bisa berbuat banyak pasca 3 hari aksi mogok produksi pengrajin tahu tempe.

Sejumlah lapak pedagang tahu tempe diserbu pencintanya sejak Kamis pagi. Beruntung persediaan cukup banyak karena warga mencari makanan khas Indonesia setelah hilang diperedaran 3 hari belakangan.

Bulan ini terjadi sejak puasa lalu untuk mengantisipasi harga kedelai yang terlampau mahal, dan minat pembeli menurun drastis. Saat ini harga tahu Rp 3.000 untuk ukuran besar, dan tahu kuning 10 potong dijual Rp 6.000.

Aksi Mogok Merugi

Pedagang tahu dan tempe yang tidak berjualan 3 hari mengaku merugi Rp 200 ribu setiap harinya dari hasil berjualan tempe dan tahu. Dan terpaksa harus mengambil uang dari tabungan guna memenuhi kebutuhan selama tidak berjualan.

Seorang pedagang gorengan yang setiap hari membeli 10 tempe untuk kebutuhan daganganya, hanya mendapat 8 potong tempe, dan memahami harga tempe yang naik menjadi Rp 6.000.

Pembeli setia tahu dan tempe berharap, pemerintah terkait untuk bisa menstabilkan harga kacang kedelai impor yang merupakan bahan dasar membuat tahu dan tempe, agar harga tahu tempe dipasaran bisa kembali normal di harga Rp 5.000 per potongnya. (Rmn/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya