Gunung Tangkuban Parahu `Batuk-batuk`

Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menunjukkan peningkatan aktivitas pada Sabtu pagi.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Okt 2013, 15:39 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2013, 15:39 WIB
tangkuban-parahu130226c.jpg
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menunjukkan peningkatan aktivitas pada Sabtu pagi tadi.

"Ya betul, sudah batuk-batuk ya. Informasinya tadi pagi, ini seperti batuk-batuk biasa," ujar Ahmad Heryawan, usai menghadiri HUT TNI)ke-68 di Lapangan Gasibu Bandung, Sabtu (5/10/2013).
 
Dia mengimbau warga yang khususnya berada di sekitar gunung tidak panik dengan peningkatan aktivitas tersebut, namun tetap siaga. Pria yang kerap disapa Aher itu menyatakan suasana masih terkendali. Namun demikian, lokasi yang berada dalam radius 1,5 km dari Gunung Tangkuban Parahu harus dikosongkan dari warga karena dikhawatirkan ada hal-hal yang tidak diinginkan.

"Tapi yang jelas, semenjak awal terdeteksi, kemudian petugas keamanan setempat juga melakukan langkah-langkah pencegahan," kata Heryawan.
 
Dia juga mengatakan, Polda Jabar juga sudah menurunkan satu peleton pasukan ke Gunung Tangkuban Parahu untuk melakukan evakuasi.  "Polda juga sudah menyiapkan pasukan evakuasi, jika diperlukan. Pokoknya kepolisian sudah mengirimkan pasukan satu peleton dan mereka langsung ke TKP. Jadi suasana aman," ujar dia.
 
Aher mengatakan, walaupun belum menerima laporan dari BPBD Jabar terkait aktivitas Gunung Tangkuban Parahu tadi pagi, sudah ada petugas BPBD yang siaga.

"BPBD, saya belum dapat laporan langsung tapi Insya Allah sudah stand by di sana. Khususnya terkait keperluan logistik jika ada masyarakat yang dievakuasi. Kan itu terkait evakuasi, jika ada masyarakat atau hunian di sana," kata dia.
 
Pedagang yang berada di luar kawasan wisata Gunung Tangukuban Parahu juga diminta tidak mendekati gunung itu dengan radius 1,5 km. "Paling yang jadi persoalan adalah bagaimana mengevakuasi pedagang di sana, mungkin satu dua nginap di sana. Kemudian para pedagang yang diluar tidak masuk ke dalam," kata Heryawan. (Ant/Mvi/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya