[VIDEO] Tradisi Tarub-Bleketepe Pernikahan Putri Sultan HB X

Tarub dan bleketepe yang berupa hasil bumi dan buah-buahan adalah ungkapan doa dan harapan untuk keselamatan mempelai.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Okt 2013, 13:01 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2013, 13:01 WIB
persiapan-penikahan-keraton-131021-b.jpg

Serangkaian prosesi khas menandai dimulainya rangkaian pernikahan putri terakhir Sultan Hamengku Buwono X dari Keraton Yogyakarta mulai dari pemasangan tarub dan bleketepe hingga tradisi nyantri.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (21/10/2013), semakin dekat ke hari pelaksanaan pernikahan putri Sultan, tanda hajatan pernikahan dimulai, yakni tarub dan bleketepe mulai dipasang di pintu gerbang dan sudut sudut Keraton Yogyakarta tempat digelarnya pernikahan.

Tarub dan bleketepe yang berupa hasil bumi dan buah-buahan seperti pisang, kelapa cengkir dan tebu ini adalah ungkapan doa dan harapan untuk keselamatan mempelai, baik saat upacara pernikahan maupun dalam kehidupan berumah tangga.

Dengan 3 kereta milik keraton, calon mempelai pria KPH Notonegoro bersama keluarga tiba di keraton untuk memulai prosesi tradisi nyantri. Selanjutnya calon mempelai pria ditempatkan di Bangsal Kesatrian selama 1 hari 1 malam untuk mendapatkan wejangan tentang tradisi dan budaya di lingkungan keraton.

Tradisi nyantri wajib dilakukan calon mempelai pria yang datang bukan dari lingkungan keraton. Prosesi pernikahan yang akan berlangsung selanjutnya adalah prosesi siraman dan malam harinya digelar upacara tantingan dan midodareni. (Riz/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya