[VIDEO] Tolak UMP Rp 2,4 Juta, Buruh `Kepung` Balaikota

Meski UMP 2014 mengalami kenaikan sebesar 6,15 persen dari 2013 yang senilai Rp 2,2 juta, namun buruh mengaku kecewa.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Nov 2013, 18:01 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2013, 18:01 WIB
buruh-live-131101c.jpg
Gabungan sejumlah serikat buruh menolak Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2014 senilai Rp 2,4 juta yang disahkan Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Buruh pun kembali mendatangi Balaikota, Jakarta, untuk mengungkapkan kekecewaan mereka.

Dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (1/11/2013), ribuan buruh masih memadati Balaikota untuk menemui Jokowi dan menyampaikan penolakan penetapan UMP DKI 2014 sebesar Rp 2,4 juta.

Meski UMP 2014 mengalami kenaikan sebesar 6,15 persen dari 2013 yang senilai Rp 2,2 juta, namun buruh mengaku kecewa. Buruh tetap menuntut kenaikan UMP menjadi Rp 3,7 juta lantaran biaya hidup di Jakarta yang cukup tinggi. Terlebih pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat membebani kehidupan mereka.

Massa mengancam akan menduduki Balaikota hingga Sabtu besok jika tuntutan mereka tidak dipenuhi Pemprov DKI.

Perwakilan buruh sebanyak 10 orang akhirnya dipersilakan masuk oleh pihak keamanan masuk Balaikota untuk menemui Jokowi. Para buruh sempat menunggu di depan gedung Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta, selama hampir 15 menit. Pertemuan itu juga dihadiri Kapolres Jakarta Pusat Kombes AR Yoyol, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso, dan perwakilan dari pihak TNI. (Adi/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya