Pengabdian dan keikhlasan mampu membawa berbagai keajaiban. Itu tampak dalam perjalanan hidup Een Sukaesih, seorang guru sederhana di Sumedang, Jawa Barat. Akhir November lalu, SCTV menyerahkan uang untuk Ibu Een berangkat haji seperti yang dijanjikan.
Seperti yang ditayangkan Liputan 6 SCTV, Minggu (1/12/2013) Guru Een diantar Tim SCTV dari Sumedang bertandang ke Istana Presiden pada Rabu 5 Juni 2013. Sang guru sederhana disambut idolanya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Sudah lama Uwa Een, begitu Een biasa disapa, ingin menunaikan ibadah haji. Tak lama harapan Een Sukaesih bertemu Ustad Yusuf Mansyur juga terwujud karena sejumlah kendala, terutama keterbatasan fisik, keberangkatan Een Sukaesih ke Tanah Suci memang tertunda.
Uwa Een ikhlas menunggu. Ini terjadi saat peletakkan batu pertama pembangunan Rumah Pintar pada Juli 2013. Rumah Pintar ini menjadi sarana kegiatan belajar-mengajar untuk anak-anak dari mana saja.
Ini tidak menyurutkan semangat Een Sukaesih untuk datang ke alun-alun kota. Een menerima penghargaan pengabdian sepanjang masa dari SCTV, juga dana untuk berangkat haji.
Dalam acara ini juga diluncurkan buku berjudul "Een Sukaesih Sang Guru Qolbu." Buku yang diharap bisa jadi inspirasi bagi siapa saja. Een tidak pernah membayangkan akan pernah ada sebuah buku yang menggambarkan perjalanan hidupnya.
Een Sukaesih memang telah menginspirasi. 30 Tahun Een lumpuh total karena radang sendi parah. Hanya mata dan mulutnya yang bisa bergerak, tapi bukan patah semangat. Een yang lulus jurusan bimbingan dan konseling IKIP Bandung membaktikan diri mengajar anak-anak di sekitarnya. Banyak diantara anak didik Een tumbuh jadi siswa-siswi berprestasi. (Ism)
Seperti yang ditayangkan Liputan 6 SCTV, Minggu (1/12/2013) Guru Een diantar Tim SCTV dari Sumedang bertandang ke Istana Presiden pada Rabu 5 Juni 2013. Sang guru sederhana disambut idolanya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono.
Sudah lama Uwa Een, begitu Een biasa disapa, ingin menunaikan ibadah haji. Tak lama harapan Een Sukaesih bertemu Ustad Yusuf Mansyur juga terwujud karena sejumlah kendala, terutama keterbatasan fisik, keberangkatan Een Sukaesih ke Tanah Suci memang tertunda.
Uwa Een ikhlas menunggu. Ini terjadi saat peletakkan batu pertama pembangunan Rumah Pintar pada Juli 2013. Rumah Pintar ini menjadi sarana kegiatan belajar-mengajar untuk anak-anak dari mana saja.
Ini tidak menyurutkan semangat Een Sukaesih untuk datang ke alun-alun kota. Een menerima penghargaan pengabdian sepanjang masa dari SCTV, juga dana untuk berangkat haji.
Dalam acara ini juga diluncurkan buku berjudul "Een Sukaesih Sang Guru Qolbu." Buku yang diharap bisa jadi inspirasi bagi siapa saja. Een tidak pernah membayangkan akan pernah ada sebuah buku yang menggambarkan perjalanan hidupnya.
Een Sukaesih memang telah menginspirasi. 30 Tahun Een lumpuh total karena radang sendi parah. Hanya mata dan mulutnya yang bisa bergerak, tapi bukan patah semangat. Een yang lulus jurusan bimbingan dan konseling IKIP Bandung membaktikan diri mengajar anak-anak di sekitarnya. Banyak diantara anak didik Een tumbuh jadi siswa-siswi berprestasi. (Ism)