Sebanyak 12 anak Panti Asuhan Samuel di Summarecon Gading Serpong, Tangerang yang diduga dianiaya pemilik panti dibawa Komnas Perlindungan Anak. Sebanyak 2 di antaranya dibawa ke rumah sakit Bethsaida, di Gading Serpong, Tangerang. Sedangkan 10 lainnya saat ini berada di lindungan Kementerian Sosial.
"Anak lainnya sudah di tempat aman, di Kementerian Sosial, Cipayung," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait ditemui di kantornya, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2014).
Arist mengatakan, 2 anak yang dirawat di rumah sakit masih dalam perawatan intensif dan pengecekan dokter. Komnas belum memastikan penyakit apa yang diderita anak itu. "Apakah hanya demam saja, atau ada penyakit lain, kan kita belum tau masih dilakukan pengecekan," kata dia.
Saat ini, ke 10 anak lainnya yang dibawah perlindungan Kementerian Sosial terus dilakukan pemantauan psikologi. "Sedang dibangun kembali psikis yang kerap ketakutan, dan dalam masa pemulihan trauma," tandas Arist.
Sebanyak 30 anak dari usia bulanan hingga 17 tahun diduga mengalami penyiksaan, penganiyaan, hingga pelecehan dari pemilik panti asuhan. Kasus ini mulai mencuat saat seorang anak berinisial H melaporkan peristiwa di panti tersebut kepada salah seorang donatur. Donatur bersangkutan kemudian mengadukan kasus ini ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mawar Saron.
Bantah
Pemilik dan pengelola Panti Asuhan Samuel, Pendeta Chemuel Watulingas menepis semua tudingan dari LBH Mawar Sharon. Chemuel membantah adanya penyiksaan, apalagi mengakibatkan anak panti yang meninggal dunia.
"Penganiayaan dari mana? LBH Mawar Sharon pernah datang ke sini secara tiba-tiba. Mana buktinya? Kalau terbukti, saya Pendeta Chemuel siap dipenjara," jelas Pendeta Chemuel saat dihubungi Liputan6.com, Minggu 23 Februari 2011. (Mvi/Ism)
Baca juga:
Komnas PA: Ada Petunjuk Awal Dugaan Penganiayaan Panti Samuel
Sederet Dugaan Kekerasan Panti Samuel Versi Komnas PA
Melongok Bangunan Lama Panti Samuel
Anak Panti Asuhan Samuel Juga Dikurung di Kandang Anjing
"Anak lainnya sudah di tempat aman, di Kementerian Sosial, Cipayung," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait ditemui di kantornya, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2014).
Arist mengatakan, 2 anak yang dirawat di rumah sakit masih dalam perawatan intensif dan pengecekan dokter. Komnas belum memastikan penyakit apa yang diderita anak itu. "Apakah hanya demam saja, atau ada penyakit lain, kan kita belum tau masih dilakukan pengecekan," kata dia.
Saat ini, ke 10 anak lainnya yang dibawah perlindungan Kementerian Sosial terus dilakukan pemantauan psikologi. "Sedang dibangun kembali psikis yang kerap ketakutan, dan dalam masa pemulihan trauma," tandas Arist.
Sebanyak 30 anak dari usia bulanan hingga 17 tahun diduga mengalami penyiksaan, penganiyaan, hingga pelecehan dari pemilik panti asuhan. Kasus ini mulai mencuat saat seorang anak berinisial H melaporkan peristiwa di panti tersebut kepada salah seorang donatur. Donatur bersangkutan kemudian mengadukan kasus ini ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mawar Saron.
Bantah
Pemilik dan pengelola Panti Asuhan Samuel, Pendeta Chemuel Watulingas menepis semua tudingan dari LBH Mawar Sharon. Chemuel membantah adanya penyiksaan, apalagi mengakibatkan anak panti yang meninggal dunia.
"Penganiayaan dari mana? LBH Mawar Sharon pernah datang ke sini secara tiba-tiba. Mana buktinya? Kalau terbukti, saya Pendeta Chemuel siap dipenjara," jelas Pendeta Chemuel saat dihubungi Liputan6.com, Minggu 23 Februari 2011. (Mvi/Ism)
Baca juga:
Komnas PA: Ada Petunjuk Awal Dugaan Penganiayaan Panti Samuel
Sederet Dugaan Kekerasan Panti Samuel Versi Komnas PA
Melongok Bangunan Lama Panti Samuel
Anak Panti Asuhan Samuel Juga Dikurung di Kandang Anjing