Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan di Jakarta kian hari makin menjadi-jadi. Bahkan untuk menempuh jarak yang tidak terlalu jauh pun kadang menguras waktu.
Hal tersebut juga dirasakan betul oleh sosok yang telah 40 tahun berkecimpung di industri otomotif Indonesia. Ya, dialah Presiden Komisaris PT Indomobil, Subronto Laras, yang mengaku memilih menggunakan jasa ojek daripada berjibaku dengan macet.
"Kemampuan manusia membeli mobil naik terus. Sebetulnya kenapa kita naik motor atau mobil sudah jelas tidak ada transportasi yang memadai,” ungkap Subronto saat berkunjung ke Liputan6.com, yang ditulis Senin (12/5/2014). Tak heran, kata dia, kurangnya antisipasi dari pemerintah membuat masalah kemacetan sudah mengakar dan sulit dibenahi.
Pria berkacamata itu mencontohkan, hal yang sama juga terjadi di Thailand pada tahun 80-an. Namun, pemerintah di Negeri Gajah Putih itu memiliki respons sigap dan langsung membangun infrastruktur.
"Dulu harus memakan waktu empat jam untuk menuju bandara dari kota Bangkok. Tapi sekarang, mereka bangun jalanan berlapis-lapis. Bahkan ada jalan bebas hambatan mereka yang memiliki lebar lima baris mobil," papar Subronto.
"Saya pribadi nggak pernah naik taksi kalau di Singapura, Hong Kong dan Beijing. Saya pakai underground dan bus. Di sana bus murah sekali. Pakai pendingin udara dan nggak perlu uwel-uwelan," sambungnya.
Namun, kenyamanan transportasi publik di Indonesia sangat jauh dari rasa nyaman dan aman. Padahal, kalau bus dan transportasi memadai, Subronto mengaku lebih memilih angkutan umum.
"Di kita (Indonesia), kalau ada bus enak dan gampang saya lebih suka (naik transportasi umum). Terus terang saja, orang kadang-kadang saya ngojek kok," ungkapnya seraya tertawa.
Bukan hanya dia, Subronto pun mengaku, rekan-rekannya sesama pengusaha seperti Peter F. Gontha juga memilih kendaraan roda dua untuk menembus kemacetan.
"Serius, terakhir itu dua minggu yang lalu. Saat naik ojek saya biasanya bawa topi," katanya menegaskan.
Bahkan, Subronto mengungkapkan, Peter F. Gontha juga kerap menggedarai motor ketika ada janji untuk rapat. "Muter jalan Sudirman saja sudah berapa lama. Banyak teman-teman yang pada bawa helm atau motor sendiri. Yang jadi masalah itu kalau lagi pakai jas, dilipat-lipat dan dibekap ke perut. Tapi kalau ada fasilitas bagus kan nggak harus kayak gitu," pungkasnya. (Gst/Igw)
Bos Indomobil Pilih Ngojek daripada Macet-macetan
Kurangnya antisipasi dari pemerintah membuat masalah kemacetan sudah mengakar dan sulit dibenahi.
Diperbarui 12 Mei 2014, 18:28 WIBDiterbitkan 12 Mei 2014, 18:28 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Contraflow Diberlakukan dari KM 55 Sampai KM 65 Ruas Tol Jakarta Cikampek
8 Manfaat Menambahkan Kunyit Bubuk ke Kopi, Redakan Nyeri hingga Peradangan
Viral di Korea Selatan, WNI Bernama Sugianto Selamatkan Nenek-nenek dan Penduduk Desa dari Kebakaran
Adidas Rilis Koleksi Sepatu Edisi Pulau Sumatera, Desainnya Terinspirasi dari Ulos Batak
Identik dengan Lansia, Katarak Si Pemicu Disabilitas Netra Juga Bisa Dialami Usia Muda
Waspada Perang Dagang AS-China, Industri Otomotif Nasional Harap Insentif
VIDEO: Begini Suasana Perayaan Idulfitri Umat Muslim di Rusia
Prediksi Liga Inggris Arsenal vs Fulham: Maksimalkan Berkah Kandas dari Piala FA
Waspada, Kue Lebaran dan Sederet Faktor Ini Bisa Picu Peningkatan Kadar Kolesterol
350 Kata Kata Motivasi untuk Anak yang Menginspirasi
Rahasia Foto Lebaran Makin Kece: Kombinasi Setting HP dan Aplikasi Edit
Refund Tiket 100 Persen Calon Penumpang KA Hingga H+7 Lebaran Usai Penanganan Amblasan Tanah di Petak Ciamis - Manonjaya Rampung