Liputan6.com, Jakarta - Banyak pihak yang mempercayai bahwa mesin Diesel memiliki lebih banyak keunggulan dibanding mesin bensin. Salah satunya adalah lebih irit bahan bakar, dan dengan demikian lebih tidak menguras isi dompet.
Reputasi yang telah diraih Diesel tersebut dalam beberapa bulan terakhir mulai dipertanyakan. Akibatnya tidak lain adalah skandal Dieselgate yang menyeret Volkswagen. Diketahui, mobil asal Jerman tersebut ternyata emisi gas buangnya jauh lebih kotor dibanding yang digembar-gemborkan selama ini.
Sebetulnya, dalam beberapa tahun ke belakang klaim ini telah dipertanyaan kesahihannya oleh berbagai pihak. Laman Dailymail pada Juli 2012 misalnya, telah menyanggah bahwa Diesel lebih hemat dibanding mesin bensin.
Bahkan, Dailymail menulis bahwa "reputasi Diesel yang dapat menghemat uang pemiliknya telah hancur oleh penelitian yang menunjukkan bahwa mereka justru lebih mahal dibanding mesin bensin."
Mereka mempublikasikan hasil riset dari salah satu lembaga konsumen asal Inggris, Which?. Menurut lembaga tersebut, justru mesin Diesel menghabiskan uang lebih banyak dibanding mesin bensin.
Baca Juga
Kesimpulan ini mereka peroleh setelah membandingkan enam mobil Diesel dan bensin dengan kapasitas yang sama. Keenam mobil tersebut adalah Ford Fiesta (Diesel), Vauxhall Astra (Bensin), Volkswagen Tiguan (Diesel), VW Sharan (bensin), BMW Seri 5 (Diesel), dan Peugeot 308 SW (Diesel).
Mereka mengkalkulasi biaya bahan bakar keenam mobil tersebut dalam satu tahun, berdasarkan jarak tempuh rata-rata sejauh 17 ribu km. "Empat dari enam sample kami menunjukkan bahwa mesin bensin adalah pilihan terbaik untuk pengemudi," ujarnya, dikutip Minggu (8/11/2015).
Bukan hanya itu, riset terbaru dari Norwegian Centre for Transport Research bahkan mengatakan bahwa Diesel memompa polusi empat kali lebih banyak dibanding sebuah bus atau truk berat. Kesimpulan tersebut didapat setelah mereka meriset 12 mesin kendaraan berat dan tujuh Diesel.
(rio/sts)