Liputan6.com, Bekasi - Puluhan anak-anak berusia 5 sampai 13 tahun memenuhi Bekasi, Minggu (29/1/2017). Mereka mengenakan riding gear lengkap, plus helm yang terkadang kebesaran. Mereka adalah pembalap-pembalap cilik dengan motor "pemotong rumput" 50an cc.
Bertempat di rooftop Revo Town Mall, ajang balap Indonesian MiniGP (IMGP) dihelat untuk kedua kalinya. Trek telah diatur sedemikian rupa. Ada lintasan balap, ada pula lintasan latihan. Selain anak-anak, tentu ada pula orangtua masing-masing mendampingi.
Advertisement
Baca Juga
Menjelang pukul 10 pagi, balapan dimulai. Satu rombongan balap terdiri dari 10 peserta. Total peserta anak sendiri mencapai 60 orang, termasuk anak-anak perempuan, yang berasal dari berbagai kota, mulai dari Bekasi sendiri, Jakarta, hingga Depok.
Mereka menggunakan motor masing-masing. Meski anak-anak, tak ada perbedaan saat balapan. Mereka membetot gas secara maksimal.
Aura kompetisi begitu terasa, tak ada yang mau di posisi belakang, semua ingin jadi yang paling depan. Yang menyaksikan pun menontonnya dengan penuh adrenalin.
Kecelakaan pun tak terhindari. Beberapa kali terjadi insiden, meski tidak parah. Ada yang hingga terjatuh saat melewati tikungan, namun ada pula yang hanya tergelincir, dan dengan cepat balik lagi ke trek balap.
"Enggak kapok dong," ujar Chello, kepada Liputan6.com, saar ditanya apakah kapok saat terjatuh saat balap tadi. Chello baru berusia 11 tahun, dan bercita-cita jadi pembalap profesional saat besar nanti.
M. Fadli, pembalap Indonesia yang jadi instruktur coaching clinic dalam acara ini, mengatakan bahwa mereka yanh terjatuh memang belum terlalu ahli, dan itu adalah hal yang wajar mengingat usia mereka yang masih sangat belia.
"Banyak yang jatuh, sampai terpental kayak tadi itu karena teknik pengereman yang salah. Banyak yang hanya mengandalkan rem rem depan. Harusnya komposisinya itu injakan rem belakang yang lebih besar, bukan depan," ujar pria yang akrab disapa Komandan tersebut.
MiniGP 2017 membagi balap dalam beberapa kategori. Dari mulai 5 hingga 7 tahun, sampai 11-13. Selain itu ada pula kategori untuk orang dewasa, dengan komposisi 60:40. "Kami memang lebih fokus pada pembinaan anak muda," ujar Heru Nugroho, ketua penyelenggara.