Liputan6.com, Cilegon - Puncak arus mudik Idul Fitri 2025 yang diprediksi terjadi pada H-3 mendatang harus diantisipasi agar tidak menimbulkan kepadatan dan antrean panjang di Pelabuhan Merak maupun Ciwandan, Cilegon, Banten.Â
Berdasarkan data yang disampaikan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, masih tersisa sekitar 170 ribu kendaraan yang belum menyebrang dari Pulau Jawa ke Sumatera, melalui Pelabuhan Merak.
Baca Juga
Jumlah tersebut berdasarkan data arus mudik Lebaran 2024 yang dibandingkan dengan Idul Fitri 2025. Sehingga, puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, bisa diurai dengan baik.
Advertisement
"Masih ada sisa waktu di H-5 sampai H-3 puncak mudik, tersisa masih sekitar 170 ribu kendaraan yang akan menyeberang, agar ini juga bisa terurai, sehingga puncak arus mudik bisa berkurang," ujar Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Pelabuhan Merak, Rabu, (26/3/2025).
Mantan Kapolda Banten 2016-2018 itu mengimbau masyarakat memanfaatkan waktu siang hari untuk melakukan perjalanan mudik. Begitupun PT ASDP Indonesia Ferry untuk membuat ajakan pemudik tidak berangkat pada malam hari.
Perjalanan siang hari terasa lebih nyaman, karena tidak mengantre lama dan berdesak-desakan, lantaran Pelabuhan Merak lebih lengang dibanding malam hari.
"Kami mengharapkan agar siang hari betul-betul bisa dimanfaatkan, karena masih ada 170 ribu kendaraan yang akan menyebrang. Kalau ini bisa terurai denga siang hari bisa dimanfaatkan, harapan kita puncak arus mudik bisa kita lalui," terangnya.
Mitigasi Puncak Arus Mudik Lebaran 2025
Pimpinan tertinggi Polri itu berharap masyarakat bisa memanfaatkan diskon pembelian tiket Pelabuhan Merak, sehingga jumlah kendaraan yang menyeberangi Selat Sunda bisa terbagi merata di seluruh hari selama arus mudik Idul Fitri 2025.
Jika jumlah pemudik tersebar merata, bisa mengurangi kepadatan saat puncak arus mudik Lebaran 2025 yang diprediksi terjadi pada H-3 mendatang.
"Mudik 2025 bisa berjalan lebih baik dibanding 2024. Memitigasi puncak arus mudik yang akan terjadi tanggal 28 Maret. Alhamdulillah ada beberapa kebijakan terkait program diskon kapal, terjadi penguraian terkait masyarakat yang melaksanakan mudik, khususnya di jalur penyeberangan," dia menandaskan.
Advertisement
